Klik Tribun Sumsel: Kami Tidak Tahu Dagangan Kami Pakai Formalin atau Tidak
Dia tidak pernah memberi formalin kepada barang jualannya. Dia tahu, bahan itu berbahaya untuk tubuh.
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Andi Agus Triyono
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Suasana pasar Induk Jakabaring Palembang pada Sabtu (11/6/2016) dini hari ramai.
Pedagang di berbagai lapak menjajakan dagangannya, tak terkecuali di pasar basah, ikan.
Di tempat itu para pedagang sibuk melayani dan menyiapkan berbagai jenis ikan untuk dijual.
Lele, gabus, udang, patin dan berbagai jenis ikan laut banyak dijumpai.
Di sebuah lapak penjualan ikan, seorang pedagang tengah santai.
Ia menunggu pembeli dan pelanggan yang biasanya selalu datang membeli ikan darinya.
Pria berkaos merah itu menjual ikan yang sudah dibungkus dalam kantong plastik transparan dan ditempatkan pada sebuah kotak pendingin.
Ia memenuhi kebutuhan ikan untuk kerupuk atau pempek.
Pria itu tak terkejut ketika Tribunsumsel.com menghampiri dan bercerita mengenai ikan berformalin.
Terlebih temuan dinas terkait di beberapa pasar Palembang bahkan mall soal bahan pengawet, kata dia itu hal biasa.
"Kalau mendengar hal semacam itu, biasa memang. Sama seperti makanan yang banyak ditemukan bahan pengawet," ujarnya.
Dia menjual ikan itupun mengambil dari pemasok dan pencari ikan. Ikan jualannya juga banyak dibeli kemudian dijual kembali di pasar-pasar di Palembang.
Namun praktik ikan berformalin ia menampiknya. Dia tidak pernah memberi formalin kepada barang jualannya. Dia tahu, bahan itu berbahaya untuk tubuh.
"Saya gak pernah kasih bahan itu. Tidak tahu kalau orang lain. Saya juga tidak tahu apakah ikan yang saya beli itu sudah berformalin atau belum. Karena susah membedakannya," katanya lagi.
Iapun tidak tahu dimana alurnya bahan formalin dicampurkan dalam ikan jualan.
Ia tidak mau menduga-duga. Namun katanya, praktik tersebut bisa saja terjadi untuk mengawetkan ikan.
"Mungkin waktu penangkapan ikan di laut, mungkin di penjual di pasar atau penyalurnya. Saya gak bisa menduga-duga," tambah pria itu lagi.
Oleh sebab itu, iapun menghimbau kepada pembeli untukengecek dan memeriksa ikan sebelum membelinya. Dia memberi tips untuk pembeli yang hendak membeli ikan.
Menurut dia, ikan yang dicampur formalin tidak akan dikerumuni lalat. Namun ikan yang segar atau tidak bercampur formalin, lalat akan mengerumuni.
"Kalau disangka ikan dari pasar Induk berformalin, itu merugikan kami. Sebab kami disini baik-baik saja, ndak pernah mencampur bahan pengawet," katanya.
Dia berharap dinas terkait bisa menindak tegas para pedagang yang dengan sengaja mencampur bahan formalin di ikan. Sebab perbuatan itu secara lanvsung merugikan pedagang lainnya.