Jelang Deadline, Petugas Sensus Kerja Sampai Malam

Memasuki masa deadline, (31/5), Badan Pusat Statistik (BPS) Ogan Komering Ulu (OKU) seakan kejar target melaksanakan sensus ekonomi terhadap pengusaha

zoom-inlihat foto Jelang Deadline, Petugas Sensus Kerja Sampai Malam
TRIBUNSUMSEL.COM/RETNO WIRAWIJAYA
Kepala BPS OKU, Ir Djoni

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Memasuki masa deadline, (31/5), Badan Pusat Statistik (BPS) Ogan Komering Ulu (OKU) seakan kejar target melaksanakan sensus ekonomi terhadap pengusaha mikro kecil menengah dan perusahaan besar yang ada di daerah berjuluk Bumi Sebimbing Sekundang.

Misalnya, Senin (30/5) malam tadi. Petugas Sensus Ekonomi BPS setempat masih melakukan pendataan.

Pengumpulan data pada malam hari itu diakui, Kepala BPS OKU, Ir Djoni hanya khusus untuk wilayah kota (Kecamatan Baturaja Timur).

"Sejumlah petugas sensus (termasuk petugas sensus dari wilayah lain) dikerahkan untuk melakukan pendataan terhadap usaha-usaha kecil-kecilan, mulai dari simpang empat Sukajadi hingga Kemelak, Baturaja," kata Kepala BPS OKU, Ir Djoni dibincangi Tribun Sumsel di ruang kerjanya, Selasa (31/5), mengaku ia juga turun langsung ke lapangan ikut mendata.

Djoni menceritakan, di dalam kota sifatnya sensus, jadi jangan sampai terlewat. Karena sesuai SOP-nya, mereka (petugas sensus,red) tidak boleh melewatkan satupun.

Kenapa dipilih malam, dan di detik-detik akhir pula, menurut Djoni, ini semata-mata dilakukan agar tidak ada satupun yang terlewat sensus. Tujuan agar sensus ekonomi ini berjalan maksimal.

Apalagi lanjut dia, Sensus ini memang harus dilakukan dari pintu ke pintu, terutama di wilayah kota. Sehingga seluruhnya kena sampel.

Masalahnya, terang Djoni, waktu petugas datang ke rumah, yang hendak disensus sudah berangkat cari nafkah. Jadi tidak terdata di rumah tangga.

"Memang sebenarnya pendataan harus dilakukan dari rumah ke rumah. Cuma yang kita khawatirkan untuk usaha-usaha rumah tangga yang sifatnya kaki lima dan keliling, itu belum terdata atau lewat cacah. Jadi tidak terdata di rumah tangga. Makanya kita data ulang, tapi ini khusus yang di kota," jelas Djoni.(rws)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved