Luhut Panjaitan dan Nusron Wahid Masuk dalam Kepengurusan Golkar

Dua anak buah Presiden Joko Widodo didapuk sebagai pengurus DPP Partai Golkar. Tidak tanggung-tanggung, keduanya menempati posisi yang cukup strategis

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Menteri Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau pelaksanaan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Tangerang Selatan, salah satunya adalah TPS 53 dan 54 Kampung Sawah, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Dua anak buah Presiden Joko Widodo didapuk sebagai pengurus DPP Partai Golkar. Tidak tanggung-tanggung, keduanya menempati posisi yang cukup strategis di kepengurusan.

Mereka adalah Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan dan Kepala Badan Nasional Penyaluran dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid.

Luhut diangkat menjadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar. Sementara Nusron didapuk sebagai Koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia I meliputi wilayah Jawa dan Sumatera.

Menurut Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid alasan utama keduanya dimasukan ke dalam kepengurusan lantaran mereka merupakan kader Golkar yang memiliki konstituen yang jelas di daerah.

"Karena kapasitas dan kompetensinya, mereka dimasukan untuk mengakselerasi program kerja di wilayah," kata Nurdin di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (30/5/2016).

Nurdin pun tak mempersoalkan jika keduanya harus rangkap jabatan. Menurut dia, di dalam memanajemen kepengurusan, setiap orang tak perlu harus selalu hadir secara fisik.

"Saya juga dulu pengurus Sumatera Utara, tapi fisik saya di Jakarta," kata dia.

Saat disinggung apakah pihaknya telah meminta izin kepada Jokowi untuk menempatkan mereka di kepengurusan, menurut Nurdin, itu menjadi tugas keduanya untuk menjelaskan kepada Presiden.

"Yang penting Golkar butuh beliau (Nusron dan Luhut). Izin itu urusan mereka," ujar dia.

Luhut menyatakan telah menolak posisi barunya di Partai Golkar itu. Dia mengaku Presiden Jokowi sudah mengamanatkan kepada para menterinya untuk tidak rangkap jabatan. Oleh karena itu, dia lebih memilih fokus mengerjakan tugasnya di kabinet.

Penulis : Dani Prabowo

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved