KBIH Siti Khodijah Berikan Kemudahan CJH Menunaikan Ibadah Haji

''Kalau masuknya ke kelompok KBIH itu sejak dari Tanah Air, sehingga ikut manasik haji sebelum berangkat hingga berada di Mekkah juga,"kata ketua KBIH

TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF BASUKI ROHEKAN
Manasik haji di kompleks RSI Siti Khodijah Palembang, Minggu (29/5/2016). 

TRIBUNSUMSEL. COM,PALEMBANG,--Menjadi haji, dengan mengikuti manasik melalui bimbingan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), dinilai membuat calon jamaah haji (CJH) akan lebih mudah dalam menunaikan ibadah haji di Arafah.

Dalam bimbingan itu sendiri, CJH hanya dikenai Rp 2,5 juta untuk bimbingan haji hingga ke Mekah nanti. Sebelum berangkat ketanah suci, CJH mendapatkan pengetahuan yang cukup berharga.

''Kalau masuknya ke kelompok KBIH itu sejak dari Tanah Air, sehingga ikut manasik haji sebelum berangkat hingga berada di Mekkah juga,"kata ketua KBIH Siti Khodijah Nurhan Putra Jaya, disela-sela manasik haji di kompleks RSI Siti Khodijah Palembang, Minggu (29/5/2016).

Menurutnya biaya itu, diperuntukan penggunaannya, untuk biaya konsumsi manasik haji, uang seragam, bendera kelompok, kantong untuk kerikil, baksis / biaya angkat-angkat koper, dan sebagainya.

"Disini kita mempraktekan cara berhaji, dengan memakai pakaian ihram, sehingga jemaah bisa mandiri, walaupun tidak berkelompok, dan nantinya tidak bertanya lagi saat melaksanakan haji di tanah suci,"ujarnya.

Meski manasik ini diberikan ke KBIH Siti Khodijah, tak menutup kemungkinan juga CJH yang berasal dari mandiri, bisa mengikutinya. Namun tetap membayar biaya manasik dengan biaya yang sedikit berbeda.

"Dari luar kelompok juga boleh ikut manasik, dan tetap dikenakan biaya. Nanti akan disampaikan seluruhnya teori dan praktek 3x, cara pakaian, bagi umroh dan haji,"terangnya.

Dijelaskan Nurhan, selain melayani haji reguler, KBIHnya juga melayani umroh bagi masyarakat yang hendak menjalankan ibadah ke tanah suci.

"Pada tahun ini kita memberangkatkan satu kelompok di haji reguler, sedangkan untuk umroh setiap tahun pasti ada juga, melalui KBIH kita,"capnya, seraya untuk pemeriksaan kesehatan CJH dilakukan di Puskesmas Sekip Ujung Kemuning.

Beberapa poin penting yang harus diketahui CJH yaitu, rukun dari haji itu sendiri sebanyak 8 poin, yaitu, Niat, Ihram, Thawaf, Sa'i, Wukuf, Melempar Jumroh, Tahalul, dan tertib.

"Disini, tahapannya berangkat dari mekah ke miqot niat haji ke arafah wukuf, disana kita siapkan tenda praktek langsung, setelah itu ke musdalifah mabit, kemudian ke mina langsung lontar jumroh akobah, tahalul / motong rambut, dan sebagainya,"jelasnya.

Sementara KH Drs Tolhon Abdul Rahuf, yang tidak lain sebagai sesepuh (buya) yang dihadirkan dalam manasik tersebut, mengungkapkan jika dilakukannya manasik ini agar pengetahuan teori selama ini bisa lebih melekat saat pelaksanaan nanti.

"Yang jelas nanti terbayang dalam bentuk gerak. Ini pelajaran jadi ilmu, paham dan ikhmah. Mana, rukun haji dan mana wajib haji akan tahu, sebab kalau satu saja rukun haji tinggal, maka bisa ngulang tahun depan tapi kalau wajib haji kurang bisa dibayar dengan dam atau denda,"tuturnya.

Maka dari itu, agar ibadah hajinya lancar, Tolhon berharap CJH melakukan manasik itu dengan benar, sehingga tidak ada kesalahan lagi.

"Kendalan lancar sekali, tapi manusia itu insan kadang lupa, sehingga kita minimalisir, sehingga kuat, sehingga kendala lupa bisa berkurang. Disini kita tekankan rukun haji sangat penting, baru wajib lalu sunah,"pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved