Pendakian Gunung Semeru Dibuka, Namun Ada Syaratnya
Ia mengatakan, ada beberapa pertimbangan sebelum keputusan jalur pendakian itu dikeluarkan.
Laporan wartawan Surya, Aflahul Abidin
TRIBUNSUMSEL.COM, PASURUAN - Jalur pendakian Gunung Semeru akan dibuka pada Minggu (29/5/2016). Namun pendaki dilarang naik dari jalur pendakian selain Ranupani.
Jalur pendakian juga hanya dibuka sampai di area Kalimati. Aturan ini sesuai dengan pengumuman yang dikeluarkan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Kepala Balai Besar TNBTS John Kennedie mengatakan, keputusan pembukaan jalur itu sesuai dengan hasil rapat evaluasi yang digelar Jumat (27/5/2016).
Seperti diketahui sebelumnya, jalur pendakian ditutup mulai 21 Mei 2016 pukul 20.00 WIB. Penutupan ini disebabkan proses pencarian dua pendaki yang tersesat dan ditemukan 24 Mei lalu.
Ia mengatakan, ada beberapa pertimbangan sebelum keputusan jalur pendakian itu dikeluarkan.
Salah satunya adalah tuntutan masyarakat yang meminta jalur pendakian dibuka kembali guna memulihkan geliat perekonomian
Selama ditutup, aktivitas ekonomi di tempat wisata tersebut disebut lumpuh.
“Baik pendaki maupun pelaku jasa wisata (meminta) untuk segara dilakukan pembukaan kembali (jalur pendakian),” katanya kepada Surya, Sabtu (28/5/2016).
Keputusan pembukaan jalur pendakian juga sudah ditimbang matang. Sebelum pengumuman itu disampaikan, lanjut John, tim Search And Rescue (SAR) telah menggelar evaluasi dan pengecekan jalur selama ditutup sepekan lebih.
Ia menyebut, dalam pengecekan yang digelar selama enam hari oleh tim SAR, dapat dipastikan bahwa jalur pendakian sudah sepenuhnya siap dibuka.
Meski begitu, John menambakan, tetap ada beberapa catatan yang harus diantisipasi setelah jalur pendakian itu dibuka kembali.
"Misalnya, peningkatan kapasitas sistem pendakian, pengetatan perizinan dan segala persyaratannya, pengawasan pengunjung, dan kewajiban pendampingan oleh guide, porter atau tenaga volenter alias saver,” ucap John.
Pihaknya, saat ini juga tengah menandai jalur-jalur yang rawan membuat pendaki tersesat.
Balai Besar TNBTS juga menyusun kembali peta jalur evakuasi apabila ada pendaki yang tersesat lagi. Dari hasil evaluasi juga disebut, peningkatan koordinasi antar instansi dalam hal tanggal SAR sudah baik.