Turbulensi Menghantui Penerbangan Indonesia

Faktor peralihan musim dan cuaca dinilai menjadi salah satu penyebabnya. Masa peralihan musim seperti yang terjadi di Indonesia saat ini mengakibatkan

KOMPAS.com
Foto-foto kabin Thai Airways pascaturbulensi. 

Menurut Alvin, CAT berbeda dengan turbulensi yang disebabkan oleh adanya awan dan hingga saat ini belum ada teknologi radar di pesawat mampu menditeksi CAT. Alhasil turbulensi besar tersebut datang tiba-tiba tanpa adanya peringatan sebelumnya.

"BMKG (hanya) mampu perkirakan daerah yang berpotensi terjadi CAT. CAT umumnya terjadi pada ketinggian sekitar 40 ribu kaki dimana terbentuk jet stream yang banyak dimanfaatkan pesawat untuk efisiensi bahan bakar," ujar Alvin.

Walaupun saat ini sering terjadi CAT di sekitar garis khatulistiwa, kata Alvin, pada prinsipnya struktur pesawat telah dirancang tahan terhadap CAT, sehingga tidak membahayakan pesawat tetapi hanya membuat penerbangan menjadi tidak nyaman.

Agar tidak terjadi benturan yang hebat pada penumpang ketika terjadi CAT, Alvin pun meminta agar senantiasa menggunakan sabuk pengaman ketika sedang duduk ataupun tertidur dan berusaha agar tidak meninggalkan tempat duduk kecuali sangat diperlukan.

"Penumpang yang tetap di tempat duduk dan pakai sabuk pengaman, juga sangat kecil kemungkinan alami cedera," ucapnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved