Tamu Tribun Sumsel

Tribun Sumsel Punya Ciri Khas Angle Berita Berbeda

"Selama ini saya mengalami sering diinformasikan tidak sesuai fakta oleh sejumlah media agar saya paham dan bisa meluruskannya jika suatu saat "disala

Penulis: Hartati | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI
Mahasiswa Komunikasi konsentrasi Jurnalistik Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik (Stisipol) Candradimuka mendengarkan penjelasan jurnalistik dari Redaktur Tribun Sumsel Andri Farid, Selasa (26/4/2016). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Hartati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kunjungan mahasiswa Komunikasi konsentrasi Jurnalistik Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik (Stisipol) Candradimuka hari ini, Selasa (26/4/2016) berlangsung atraktif.

Sejumlah mahasiswa aktif bertanya mengenai ciri khas Tribun Sumsel agar berbeda dengan media lainnya agar bisa dikenali dengan mudah oleh masyarakat karena banyaknya media massa yang Sumsel.

Selain itu ada pula mahasiswa yang bertanya bagaimana netralitas media massa saat ini dalam memberitakan dan bagaimana proses berita dihasilkan hingga disajikan dalam bentuk media cetak, visual atau online.

Maphilinda Syarial Oesman yang juga mantan calon Wakil Gubernur Sumsel juga aktif bertanya mengenai proses produksi berita karena Maphilinda merasa selama ini dia juga sering diberitakan oleh sejumlah media massa berbeda dengan fakta.

"Selama ini saya mengalami sering diinformasikan tidak sesuai fakta oleh sejumlah media agar saya paham dan bisa meluruskannya jika suatu saat "disalah" informasikan kembali," ujar Maphilinda pada tribunsumsel.com di Palembang, Selasa (26/4/2016).

Redaktur Tribun Sumsel Andri Farid menjelaskan bagaimana keberadaan Tribun Sumsel di tengah gempuran media massa di Sumsel.

Tribun Sumsel hadir sebagai bagian dari kelompok gruop koran daerah Kompas Gramedia pastinya memiliki ciri khas tersendiri agar tampil berbeda dengan media massa lain yang sudah ada.

Tribun Sumsel hadir dengan ciri khas angle berbeda dari media massa lainnya, jika media massa lainnya memilih judul dan isi secara umum maka Tribun Sumsel akan memilih judul yang mengandung unsur human interesting (sisi kemanusian) yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa tersebut sehingga pembaca akan langsung tahu ciri khas Tribun Sumsel.

Andri menambahkan selain ciri khas, proses produksi berita cetak yang dihasilkan Tribun Sumsel dihasilkan dari hasil kerja wartawan di lapangan yang akan dirapatkan pada rapat budgeting sore untuk menentukan berita mana saja yang layak terbit menjadi headlina sekaligus menentukan foto master yang akan diterbitkan esok harinya.

Setelah rapat selesai maka masing-masing berita yang dihasilkan akan diedit oleh redaktur masing-masing untuk membuat berita ya g dihasilkan wartawan lebih baik lagi, jika hasil peliputan dinilai kurang lengkap data maka wartawan bersangkutan akan diminta melengkapi lagi data yang diperlukan agar berita yang dihasilkan benar-benar lengkap dan bisa memuaskan rasa keingintahuan pembaca.

"Proses pencarian berita oleh wartawan siang hingga sore tapi jika ada pristiwa malam hari maka tetap harus diliput, malam harinya berita diedit lalu dicetak dan paginya koran mulai diedarkan ke tangan pembaca," jelas Andri Farid.

Aktifnya proses tanya jawab membuat Andri Farid juga harus menjelaskan secara detail begaimana proses hak jawab atau ralat jika ada kesalahan atau tanggapan dari narasumber.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved