Siska Dorong Revitalisasi Nilai-Nilai Kebangsaan

Anggota MPR dari unsur DPD RI, Siska Marleni mengungkapkan jika pelestarian nilai kebangsaan merupakan tugas semua elemen bangsa.

zoom-inlihat foto Siska Dorong Revitalisasi Nilai-Nilai Kebangsaan
TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF BASUKI ROHEKAN
Anggota DPD RI Siska Marleni sosialisasi nilai kebangsaan di hadapan pegawai UPTD dan tenaga honorer Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG - Anggota MPR dari unsur DPD RI, Siska Marleni mengungkapkan jika pelestarian nilai kebangsaan merupakan tugas semua elemen bangsa.

Hal tersebut diungkapkan Siska dalam kegiatan sosialisasi nilai kebangsaan di hadapan pegawai UPTD dan tenaga honorer Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Kegiatan ini dihadiri Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Musi Banyuasin, M Soleh Naim yang bertindak mewakili Bupati Muba dan nara sumber KN Sofyan Hasan.

Pada kesempatan tersebut Siska menegaskan, perlunya melakukan revitalisasi nilai-nilai kebangsaan.

“Terdapat tiga point penting dalam upaya tersebut, yaitu: (1) peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial dalam berbagai kegiatan masyarakat, (2) meningkatkan kemampuan adaptasi, antisipatif dan membuka diri terhadap perubahan yang terjadi, dan (3) meningkatkan kemampuan identifikasi pola perubahan dan menyusun program penyesuan diri," paparnya.

Implementasi revitalisasi nilai-nilai kebangsaan ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan mengingat saat ini masyarakat dihadapkan pada berbagai kesulitan ekonomi dan berkembangnya sikap dan aktivitas yang mengikis nilai-nilai kebangsaan tersebut.

“Adalah tugas kita semua sebagai elemen bangsa untuk terus menyuarakan dan memberikan contoh yang baik mulai dari lingkup terkecil seperti keluarga hingga masyarakat yang lebih luas” tegas Siska yang merupakan anggota Komiter IV dan Badan Akuntabilitas Publik DPD RI.

Lebih lanjut, Siska Marleni menambahkan bahwa pengembangan dan pelestarian sosial politik masyarakat hendaknya secara kontinyu terus dilakukan, mencakup seluruh aspek kehidupan yang bersifat antisipatorik, bukan bersifat musiman dengan tetap bertumpu pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Merespon pertanyaan peserta bagaimana sikap terhadap hadirnya berbagai media yang menayangkan dan menyajikan tontonan dan konten yang menggerus nilai-nilai kebangsaan.

Siska menegaskan bahwa hal tersebut diperlukan sinergi semua elemen bangsa untuk mengatasinya. Untuk media audio visual, terdapat lembaga dan komisi yang bertugas memfilter tayangan tersebut. Untuk media sosial, terdapat kementerian yang berwenang. Kedua hal tersebut perlu didukung filter dalam pribadi masing-masing.
“Perlunya peran orang tua dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang baik buruknya keberadaan media tersebut,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved