Selengkapnya Edisi Cetak Tribun Sumsel
Gelap Terang Kartini, Jadilah Wanita Alpha Female
Pesan ini mengkritik hak laki-laki yang lebih besar dibandingkan perempuan.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pesan-pesan perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini yang dikirimkan ke Belanda menggemparkan banyak orang.
Gagasannya tentang kesetaraan perempuan dan laki-laki, praktik feodalisme, poligami, belenggu adat, pingit, dan agama melabrak kebiasaan yang sudah dianut sejak lama.
“Mari, wahai perempuan, gadis-gadis muda, bangkitlah, mari bergandeng tangan dan bekerja bersama untuk mengubah keadaan yang tak tertahankan ini,” ujarnya dalam surat kepada Stella, sahabat pena pertamanya dari Belanda, 23 Agustus 1900.
Pesan ini mengkritik hak laki-laki yang lebih besar dibandingkan perempuan.
Melalui suratnya pada 9 Januari 1901, Kartini juga menyampaikan bahwa butuh waktu lama untuk mewujudkan semua pokok pikirannya. Tetapi dia yakin suatu saat semua itu akan terjadi.
“Jika tidak karena kami, pasti ada orang lain. Emansipasi telah berkibar di udara-sudah ditakdirkan,” ujar Kartini.
Usia pokok pikiran Kartini itu kini lebih dari seabad sudah dinikmati oleh jutaan perempuan di Indonesia. Kesempatan untuk sama dan sejajar dengan laki-laki sudah terlihat di berbagai bidang kehidupan.
Perempuan sekarang tidak melulu beraktivitas di dapur.
Melalui sambungan internet, bahkan sudah banyak ibu rumah tangga tetap produktif menghasilkan uang.
Hasil evolusi peran dan posisi perempuan selama ini mengenalkan masyarakat dengan istilah "Alpha Female".
Ialah perempuan yang tahu apa yang dia mau dan tahu siapa dirinya.
Tidak terombang-ambing oleh keadaan, dan percaya diri menatap masa depan.
Beberapa ciri Alpha Female yakni punya tujuan hidup dan impian yang jelas, mudah jadi pusat perhatian, berani mengambil risiko dan berubah, tahu cara mencintai, dan paham pentingnya keseimbangan dalam hidup.
BACA SELENGKAPNYA DI EDISI CETAK TRIBUN SUMSEL, KAMIS (21/4/2016)