Daffa Bocah Pengadang Motor di Trotoar Semarang, Perilakunya di Sekolah Lebih Mengejutkan
"Bu Guru, fotoku masuk Tribun! Ini lo, Bu, fotoku," kata Daffa antusias.
"Atau kalau lagi nggak moodmengikuti pelajaran, Daffa sering mengganggu temannya atau kadang-kadang tiduran di bawah meja."
"Sekolah juga sering memanggil orangtua Daffa (untuk membahas anak itu)," ujarnya.
Pada awalnya, kata Barokah, teman sekolah dan guru merasa jengkel dengan sikap Daffa tersebut.
Namun lambat laun mereka memaklumi karena Daffa tergolong anak hiperaktif.
"Kalau lagi jenuh, dia bilang capek atau pusing. Kalau sudah begitu dia keluar kelas untuk menyegarkan pikiran. Sak kepenake," kata Barokah.
"Kemudian masuk lagi dan lagaknya kayak orang gede lalu kembali mengikuti pelajaran. Daffa ini bandel, tapi ngangenin guru-guru," kata Barokah lalu tersenyum.
Aksi berani
Aksi berani Daffa, bocah SD yang menghadang laju pengendara motor di trotoar di Jalan Sudirman, Kota Semarang, kerap membuat para pengendara memarahinya.
Namun, bocah ini tetap melakukan aksi tersebut hampir sebulan terakhir.
"Saya enggak takut. Sudah biasa dimarahin kayak gitu," ujar Daffa, Selasa (19/4/2016).
Daffa pun mengaku kerap dimarahi oleh pengendara, bahkan dibentak-bentak karena menghalangi mereka mengendarai motor di atas trotoar.
Ia pun lalu diminta untuk pulang dan tidak boleh lagi melakukan aksinya tersebut.
"Ada yang bentak-bentak juga. Katanya, 'minggir-minggir, kamu anak kecil pulang'," katanya.
Sebelum dibentak, Daffa mengingatkan pengendara untuk tidak mengendarai motor di atas trotoar. Sebab, trotoar yang berada di samping jalan itu dibuat untuk para pejalan kaki, bukan pengendara motor.
Daffa mengerti aturan itu lantaran sering melihat iklan di spanduk dan televisi.