Pria Ini Temukan Kelinci Aneh yang Bikin Merinding, Namun Inilah Cerita Sebenarnya

kelinci tersebut memiliki benda berwarna hitam di hampir seluruh bagian kepalanya yang menyerupai tanduk.

TRIBUNSUMSEL.COM - Kelinci merupakan binatang yang sangat disukai oleh manusia, lucu dan bulunya halus.

Ini menjadi pertimbangan banyak orang untuk memeliharanya.

Namun, hewan yang dikenal suka berganti pasangan ini menjadi perbincangan di media sosial.

Usai foto seekor kelinci dengan tampilan menyeramkan viral di media sosial.

Foto tersebut dibagikan di forum Reddit oleh akun Sh4ne, kelinci tersebut memiliki benda berwarna hitam di hampir seluruh bagian kepalanya yang menyerupai tanduk.

Dilansir Stomp, Sabtu (9/4/2016), usut punya usut, kelinci malang tersebut mengidap cottontail rabbit papillomavirus (CRPV) atau Shope papillomavirus.

Shope papillomavirus virus menyebabkan tumor tulang tumbuh pada sekitaran wajahnya.

Dan pengaruhnya membuat kelinci kehilangan nafsu makan dan berujung pada kematian.

Tidak Memanfaatkan Kelinci, Nenek Moyang Manusia Punah

John Fa, peneliti dari Durrell Wildlife Conservation Trust di Jersey, berdasarkan hasil penelitiannya mengklaim bahwa Neanderthals, moyang manusia, punah gara-gara kelinci. Bagaimana bisa?

Dilansir Kompas.com, Fa meneliti tulang belulang hewan yang ditemukan di tiga lokasi penggalian di Spanyol dan Perancis. Dia menemukan bahwa sekitar 30.000 tahun lalu, mamalia besar seperti rusa melimpah di gua. Namun, pada masa berikutnya, mamalia besar mulai jarang ditemui.

Fa berpendapat, kemampuan beradaptasi untuk berburu mamalia berukuran kecil memegang peranan penting dalam kesintasan spesies. Sementara manusia modern pintar beradaptasi, tak demikian halnya dengan Neanderthals.

"Ketergantungan yang tinggi pada perburuan dan konsumsi mamalia besar oleh kelompok kerabat manusia tertentu membatasi kesintasannya ketika mangsa pilihannya menjadi terbatas," papar Fa seperti dikutip Daily Mail, Rabu (6/3/2013).

Fa mengungkapkan, pada masa Neanderthals, jumlah kelinci melimpah. Namun, moyang manusia tersebut tidak mampu atau tidak mau memanfaatkannya. Hal tersebut berkontribusi pada punahnya Neanderthals.

"Analisis tulang yang ditemukan selama ekskavasi di Iberia menunjukkan bahwa kelompok kelinci adalah bagian diet penting dari spesies dengan anatomi manusia modern. Namun, hewan itu relatif tak digunakan selama masa Mousterian, ketika Neanderthals eksis," papar Fa.

Fa tak mengetahui dengan jelas mengapa Neanderthals tak bisa memanfaatkan kelinci. Menurut Fa, Neanderthals kurang memiliki taktik untuk menangkap hewan itu. Adapun manusia modern diduga tak memanfaatkan panah untuk berburu kelinci, tetapi menggunakan api, asap, dan anjing.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved