Bupati Ogan Ilir Terlibat Narkoba

Akui Pakai Narkoba, Ofi Tiba-tiba Menangis dan Sesekali Marah Karena Menyesal

Ofi sudah mengakui mengonsumsi narkoba dan mau menceritakan semuanya di hadapan penyidik.

Editor: M. Syah Beni
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas menggiring Bupati Ogan Ilir (OI) Ahmad Wazir Nofiandi saat tiba di Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, Senin (14/3/2016). Bupati Ogan Ilir (OI) AW Noviandi bersama Murdani (swasta), Juniansyah (buruh perusahaan), Faizal Rochie (PNS RS Ernaldi Bahar) dan Deny Afriansyah (PNS Dinkes OKU Timur) jalani pemeriksaan terkait kasus penyalahgunaan narkoba 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA- Lima hari sudah Bupati Ogan Ilir AW Nofiadi mendekam di sel tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Dirinya ditangkap saat berada di rumahnya di Jalan Musyawarah, Gandus, Palembang. 

Dari hasil pemeriksaan urine, anak mantan Bupati OI itu postif menggunakan narkoba jenis sabu. 

Sumber Tribun di BNN mengatakan jika Ofi sudah mengakui mengonsumsi narkoba dan mau menceritakan semuanya di hadapan penyidik.

Ia mau menceritakan keterlibatannya saat kondisinya sudah sadar dari pengaruh narkoba.

"Dia tidak memperlambat atau menghambat pemeriksaan, dia mau menceritakan semuanya," katanya kemarin

Menurutnya juga saat diperiksa tersebut, Ofi sudah menyadari perbuatannya.

Dia kadang menangis saat diperiksa atau pun marah karena menyesal.

"Itu hal biasa kalau orang diperiksa," paparnya.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium dan assesment, Ofi sudah terbukti mengonsumsi narkoba jenis sabu. Baik dari pemeriksaan urine, darah, maupun rambut, sang bupati terbukti mengkonsumi zat berjenis metamfetamin.

"Dari hasil lab terbukti zat nya tunggal metamfetamin, tidak ada yang lain," ujar Kepala Laboratorium BNN, Kuswardhana.

Pengaruh narkoba yang panjang dialami Ofi, dari saat memakai hingga diterbangkan ke Jakarta.

Hal tersebut disebabkan oleh takaran penggunaannya yang banyak.

Bukan karena adanya narkoba jenis lain yang selama ini diindikasikan.

"Hasil lab menyatakan dia pengguna dosis tinggi dan sudah digunakan lama. Maka saat kita bawa ke Jakarta sedang yang bersangkutan masih teler," ujar Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved