Oknum Perawat Tantang Pasien
Ini Tanggapan Perawat RSUD Prabumulih Terkait Insiden Tantang Pasien
Tidak pernah kami menelantarkan pasien, jangan hanya sepihak coba konfirmasi juga ke pasien lain apakah kami-kami ini menelantarkan pasien
Penulis: Edison | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Para perawat di ruangan Bedah Laki-laki dan Wanita kelas III Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Prabumulih tempat dirawatnya Rere Diandra, bocah tersiram air teh yang makin parah, akhirnya angkat bicara.
Para perawat membantah semua tuduhan yang dilontarkan keluarga pasien, diantaranya tentang pelayanan RSUD Prabumulih jelek, diduga salah memberi obat, meminta keluarga pasang infus sendiri hingga menantang mengadukan masalah ke Walikota Prabumulih.
"Tidak pernah kami menelantarkan pasien, jangan hanya sepihak coba konfirmasi juga ke pasien lain apakah kami-kami ini menelantarkan pasien, apakah mereka merasa di telantarkan atau tidak, kita tidak menelantarkan. Namun jelasnya silahkan konfirmasi ke atasan Senin (14/3/2016) nanti," ungkap para perawat ketika dibincangi di ruang perawat kelas III RSUD Prabumulih, Sabtu (12/3/2016).
Para perawat yang bersikeras tidak mau menyebutkan nama dan tidak mau berkomentar banyak itu mengaku, semua pasien yang masuk ke ruangan tersebut dirawat dengan baik tanpa pandang bulu.
"Namanya chemical jaminan ini paling rentan, kecelakaan, luka bakar, borok-borok dihadapi semua, tidak ada pilih kasih. Itu saja, Senin ke sini lagi, kepala ruangan atau humas pasti ada," bebernya.
Para perawat yang terus dibincangi Tribunsumsel.com menuturkan, pihaknya tidak tahu oknum perawat mana yang bermasalah menantang dan memberi pelayanan tidak baik disebabkan pegawai berdinas banyak serta selalu berganti setiap harinya.
"Kami tidak bisa memberi keterangan lebih dalam karena bukan wewenang kami, (pegawai) yang dinas juga banyak. Tidak bisa menuduh dan menyalahkan satu orang perawat, perlu diselidiki jam berapa," kata para perawat saling menimpal seraya mengatakan keluarga pasien Rere menuduh dan menyerukan kebencian ke keluarga pasien lain terkait pelayanan para perawat tidak baik.
Lebih lanjut empat perawat yang bungkam menyebutkan nama masing-masing serta enggan menyebutkan nama pimpinan ruangan mengungkapkan, meski keluarga mengeluh dan menyiarkan pemberitaan pihaknya akan tetap akan memberikan perawatan seperti sedia kala.
"Pelayanan meski bagaimanapun akan terus kita lakukan, apapun yang disampaikan kita akan terus lakukan pelayanan," ujar para perawat.
Sementara, pasca diberitakan media Rere Diandra, bocah berusia 1 tahun 2 bulan yang mengalami luka bakar tersiram air teh panas dan makin parah setelah di rawat, hingga saat ini belum mendapat penanganan berarti dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Prabumulih.
Pantauan Tribunsumsel.com Sabtu (12/3/2015), bocah malang warga Jalan Sungai Rotan Kecamatan Cambai kota Prabumulih tidak mendapat perhatian atau perawatan ekstra dari pihak dokter maupun perawat.
Parahnya, para perawat yang hampir seluruh menggunakan masker d ruangan tempat Rere dirawat terkesan benci dan kesal untuk melayani pasien-pasien khususnya terhadap balita malang itu serta keluarga.
Selain itu, meski telah dikunjungi istri orang nomor satu di kota Prabumulih yakni Hj Suryanti Ngesti Rahayu Ridho, tidak membuat para perawat meningkatkan pelayanan maupun memprioritaskan penanganan terhadap anak dari pertama pasangan Merdian dan Rohma Janur tersebut.
"Setelah kemarin didatangi wartawan dan ibu walikota tidak ada penanganan dari pihak medis, kita malahan terkesan dicueki," ungkap Nuraini, nenek Rere ketika diwawancarai Tribunsumsel.com.