Kangen Anak dan Istri Bikin Mangkudin Masuk Penjara
Tak hanya harus mendekam di sel tahanan Polresta Palembang, Mangkudinpun harus menahan sakit karena kaki kanannya tertembus timah panas anggota polisi
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Merasa aman dan kangen dengan kedua anak dan istrinya. Mangkudin (29), warga Rumah Susun yang berada di Jalan Radial Kelurahan 23 Ilir Kecamatan Bukit Kecil ini, memutuskan untuk pulang ke Palembang usai kabur ke Tangerang. Mangkudin kabur karena ia terlibat aksi penodongan beberapa waktu yang lalu.
Namun tiba di Palembang, Mangkudin tak bisa bernafas lega. Baru sebulan berkumpul bersama keluarganya, Mangkudin keburu diamankan oleh Unit Pidana Umum (Pidum) Sat Reskrim Polresta Palembang saat ia berada dikediamannya, Jumat (18/2/2016) sekitar pukul 22.00.
Tak hanya harus mendekam di sel tahanan Polresta Palembang, Mangkudinpun harus menahan sakit karena kaki kanannya tertembus timah panas anggota polisi.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede SIk mengatakan, Mangkudin terus menjadi incaran polisi, setelah dua temannya yang lain, yakni Nista dan Ian terlebih dahulu meringkuk di sel tahanan.
"Berdasarkan laporan korban, Lim Fui Tjhion. Pelaku ini sudah ditetapkan menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang) sejak September 2015 yang lalu. Sementara dua temannya yang lain, sekarang sudah terlebih dahulu menjalani masa hukuman," ujarnya, Jumat (19/2/2016).
Tak hanya mengamankan Mangkudin, polisipun turut mengamankan barang bukti berupa satu unit handphone (hp) milik korban. Atas kejadian tersebut, pelaku akan dikenakan pasal 365 KUHP dengan ancaman di atas lima tahun penjara.
"Pelaku dikenal sadis. Mereka tak segan-segan untuk melukai korbannya jika melakukan perlawanan," tegasnya.
Sedangkan Mangkudin mengaku, baru sekali melakukan aksinya tersebut. Mangkudinpun mengaku, awalnya ia tak berniat untuk melakukan penodongan tersebut. Namun karena mabuk, sehingga ia terpengaruh saat diajak oleh kedua rekannya tersebut.
"Saya hanya diajak teman saya pak. Saat itu kami pulang dari pesta miras (minuman keras) di IP. Mungkin karena mabuk, jadi saya terpengaruh mereka. Saya menyesal pak, menikmati uangnya juga tidak," ujar pria bertato ini.
