Sedang Tidak Bicara Soal Seks Tiba-tiba Ada yang Keluar, Waspada Penyakit ini
- Tidak sedang membicarakan tentang seks, tiba-tiba sperma keluar dengan sendirinya bisa jadi itu adalah Spermatorrrhea.
TRIBUNSUMSEL.COM - Tidak sedang membicarakan tentang seks, tiba-tiba sperma keluar dengan sendirinya bisa jadi itu adalah Spermatorrrhea.
Dikutip dari Klik Dokter, Selasa (16/2/2016), Spermatorrhea atau kebocoran katup saluran sperma adalah terganggunya kemampuan saluran sperma untuk membuka dan menutup pada waktu yang tepat.
Sehingga pengeluaran sprema terjadi secara berlebihan tanpa disadari pada saat penderita berjalan, bergerak atau bahkan sedang duduk biasa.
Sperma dan air mani tidak hanya keluar saat ereksi, lendir-lendir tersebut bisa juga keluar sewaktu-waktu.
Perbedaan ejakulasi dengan kebocoran katup air mani ini adalah tidak adanya fase orgasme yang terjadi dan tanpa adanya stimulasi seksual pun, kebocoran katup air mani dapat terjadi.
Tidak seperti pada ejakulasi yang selalu dibarengi oleh fase orgasme.
Penyebab terjadinya Spermatorrhea karena adanya gangguan pada saraf parasimpatis, ketidakseimbangan hormon, gangguan prostat, gangguan psikis.
Juga pengaruh buku dan film yang mengandung pornografi serta lingkungan sekitar yang mendukung
Frekuensi masturbasi yang terlalu sering.
Masturbasi yang terlalu sering akan menyebabkan perubahan kimiawi dalam tubuh.
Perubahan kimia akan menstimulasi saraf parasimpatis yang akan menghasilkan hormon seks sehingga tubuh akan masuk kedalam mode stimulasi saraf simpatis, yaitu suatu mode dimana proses ejakulasi akan terjadi
Faktor lainnya yaitu kelelahan yang sangat berat, Infeksi di bagian urethra, glans penis dan adanya phimosis.
Gejala yang dirasakan bagi penderita Spermatorrhea yaitu cairan bening keluar dengan sendirinya.
Dapat terjadi pada saat tidur, pada saat berpikiran tentang seks, pada saat mengedan sebelum dan sesudah buang air kecil dan pada saat sebelum berhubungan seksual.
Akibat dari spermatorrhea ini akan membuat penderitanya lebih mudah mengalami sakit kepala, depresi, kurang konsentras, nyeri punggung, nafsu makan berkurang dan fungsi penglihatan menurun serta menjadi sering menyendiri.
Untuk menyembuhkannya sebaiknya kurangi frekuensi masturbasi, olahraga kurang lebih 45 menit dalam sehari, pola makan yang teratur, Menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang.
Mengosongkan kandung kemih (berkemih) sebelum tidur dan melakukan konsultasi langsung ke dokter spesialis andrologi agar mendapatkan pengobatan optimal.