Kodam II Sriwijaya Miliki Bataliyon Raiarhanudri

Setelah menunggu lama, Kodam II Sriwijaya akhirnya memiliki bataliyon baterai arteleri pertahanan udara ringan (Raiarhudri) sendiri. Dimana peresmian

TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF BASUKI ROHEKAN
Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson saat memberikan selamat kepada Danyonarhanud-12/SBP Mayor (Arh) Ari Trisenta Nursanto 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Setelah menunggu lama, Kodam II Sriwijaya akhirnya memiliki bataliyon baterai arteleri pertahanan udara ringan (Raiarhudri) sendiri. Dimana peresmian bataliyon baru Yonarhanud 12/Satria Bhuana Prakasa (SBP) itu dipimpin langsung Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson SIp, di lapangan Makodam II Sriwijaya, Senin (15/2/2015).

Selain validasi satuan Raiarhudri, terdapat juga 2 satuan lainnya yang dilakukan penyatuan ataupun berganti nama, yaitu Yonkav 5/Serbu menjadi Yonkav ROK 2011, dan Yonarmed 15/76 MM/Tarik/Cailendra menjadi Yonarmed 15/105 MM/ Tarik/Cailendra.

Menurut Pangdam, kegiatan validasi 3 satuan tersebut dilatar belakangi mencapai Essenstial force (MEF) atau standar kekuatan minimun, perubahan perkembangan strategis global dan situasi dilapangan. Dimana kesiembangan antara unsur satu tempur dan kesatuan tempur lainnya harus dilakukan penyempurnaan.

"Selama ini, yang biasanya Arhanud hanya memiliki 1 kekuatan batre atau setingkat kompi, akan menjadi bataliyon dengan penambahan 3 batre baru, dan satu kompi markas serta markas bataliyon,"kata Mayjen TNI Purwadi Mukson.

Diterangkan Pangdam, nantinya juga akan ada penyesuaian senjata serta meriam dari 15/76 mm menjadi 15/105 mm dengan kekuatan satu batre yang didatangkan dari Kodam Jaya.

"Jadi, secara bertahap akan dilengkapi secara keseluruhan, yang nantinya masing-masing batre ada meriam dan rudal menjadi satuan komposit. Tapi sesuai dengan rencana pembangunan minimun force,"jelasnya.

Sementara untuk validasi organisasi Yonkav, yang semula kesatuan kaveleri terdiri penyerbu dan panser, dirubah menjadi batalion kaveleri tank. Jika nantinya sudah rapi, maka Kav 5 Serbu yang berlokasi di Kenten Palembang bisa dilepas dari bataliyon di Prabumulih, yang menjadi kompi berdiri sendiri sesuai program pada 2018 mendatang.

"Untuk Raiarhudri, senjatanya yang diganti biasanya menggunakan meriam gunung 76 mm jadi meriam 178 mm buatan korea yang merupakan senjata baru, dan perubahan itu jadi konsekuensi penataan dan personil lainnya, serta kemampuan tempur yang ada demi minimun essenstial force,"tandasnya.

Jenderal berbintang dua ini juga menuturkan, perkembangan ini sejalan dengan dinamika perubahan yang terjadi disekitar, sehingga perlu penyempurnaan dan pengembangan, dengan memanfaatkan kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi militer, serta kompleksitas tanntangan, tuntutan tugas dan ancaman yang dihadapi.

"Di satuan Kodam yang ada di Indonesia satuan Arhanud sudah lengkap, tapi di Kodam II Sriwijaya selama ini baru 1 batre, dan kaveleri sudah distandarkan. Selain itu juga, dalam waktu dekat juga di wilayah Kodam II Sriwijaya akan ada kesatuan tempur lainnya, baik penambahan kompi, kodim dan koramil yang dilakukan secara bertahap,"tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved