Formula Antiapi dari Kulit Singkong

Api super panas berwarna biru dari gas portable sontak ia semburkan ke papan yang ada di tangan kanannya. Para tamu semakin kaget.

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
H Aryanto Misel 

Ketika itu, ia bersaing dengan sebuah perusahaan yang juga menawarkan cairan antiapi.
“Tapi, penemuan saya yang dipilih karena lebih ekonomis,” ucapnya.

Untuk per liter, ia memasarkan Rp 10.000. Setiap liter dapat mengamankan wilayah 10 meter persegi dari terjangan api. Dalam setahun, ia melepas sekitar 7 ton cairan antiapi itu.

Ia pun membuka pekerjaan baru bagi beberapa tetangganya untuk mengolah kulit singkong. Limbah yang diambil dari sekitar Cirebon itu akhirnya berbuah manfaat.

Selain digunakan memadamkan api saat kebakaran hutan, penemuannya juga dipakai untuk mencegah kebakaran rumah. Produk itu telah dikirim ke luar Cirebon, seperti Jakarta.

Cairan antiapi itu mampu meresap 1 sentimeter ke benda yang dioleskan sehingga api tak merambat.

Pembuatan cairan antiapi

Cairan antiapi itu dibuat dari kulit singkong yang digiling sampai halus. Terdapat zat potasium dalam kulit singkong yang dapat menstabilkan berbagai senyawa, seperti sitrat yang mengakibatkan reaksi kimia sehingga api mati.

“Saya hanya belajar dari buku tentang Kimia dan Fisika. Itu kesukaan saya. Dan, terus mencoba mempraktikkannya,” ujarnya.

Resep penemuannya bahkan telah dibeli sebuah perusahaan di Jepang dengan harga sekitar Rp 700 juta. Saat itu, ia membutuhkan uang untuk membuat karya lainnya sehingga terpaksa menjual karyanya.

Aryanto tak mengklaim penemuannya pada awal 2000an itu adalah yang pertama dan satu-satunya. Saat ini, ia telah mengajukan karyanya itu untuk diuji di PT Sucofindo.

Dalam catatan Kompas, peneliti dalam negeri Randall Hart juga menemukan kulit singkong pemadam api. Bahkan, ia membuat perusahaan yang memproduksi cairan kimia berbahan kulit singkong yang anti api.

Karya lain

Penemuan kulit singkong antiapi hanyalah secuil dari sekitar 30 karyanya. Mulai dari minyak angina aroma terapi, karet ajaib pencegah tabung gas elpiji meledak, hingga bahan bakar minyak dari bahan nabati merupakan sederet karyanya.

Kesemuanya berada di bawah bendera usaha AKASHU Inter, akronim dari Allah Kuasa Atas Segala Hasil Usaha, Insya Allah Niat Tercapai.

Ia tak ingin menggali untung sebanyak-banyaknya. Itu terbukti dari harga karyanya yang murah, mulai di bawah Rp 10.000, dan tidak punya pola pemasaran produk.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved