Jenderal Gatot Tegaskan TNI Hanya Bantu Kepolisian Tangkap Teroris

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa TNI tidak perlu mengambil alih kendali keamanan di Poso.

setkab.go.id
Presiden Jokowi didampingi KSAD Jendral Gatot Nurmantyo naik di atas sebuah panser saat meninjau pameran Alutsista TNI, di Jakarta, Rabu (17/12/2014 

TRIBUNSUMSEL.COM-Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa TNI tidak perlu mengambil alih kendali keamanan di Poso.

Pernyataan Gatot ini terkait belum ditangkapnya teroris Santoso oleh kepolisian.

"Tidak mungkin (TNI ambil alih). Tetap di Polri saja," ujar Gatot saat ditemui di Kompleks PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (29/1/2015) siang.

Posisi TNI, lanjut Gatot, hanya mengerahkan bantuan personel dan memberikan masukan strategi kepada polisi.

Gatot mengatakan, belum tertangkapnya Santoso bukan berarti ada kesalahan pada salah satu pihak.

"TNI-Polri melakukan operasi bersama-sama dengan asas tujuan, menangkap Santoso cs. Kita beri masukan, kalau belum berhasil, kita evaluasi sama-sama," ujar dia.

Apalagi, lanjut Gatot, status keamanan di Poso saat ini dalam keadaan tertib sipil, bukan darurat militer di mana kendali keamanan berada di tangan TNI.

"Kalau tertib sipil, polisi itu tangan kanannya Presiden, TNI tangan kirinya. Tapi kalau dalam kondisi darurat militer, baru TNI jadi tangan kanannya, polisi tangan kiri," ujar Gatot.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved