PKS Buka Peluang Gandeng Putra Alex Noerdin

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Arief basuki Rohekan

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) 2017 mendatang, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka peluang menggandeng putra Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang sekarang duduk sebagai anggota DPR RI, yaitu Dodi Reza.

Kepastian ini disampaikan ketua DPD PKS Muba Amir Arifuddin, disela-sela rapat koordinasi wilayah (Rakorwil) DPW PKS Sumsel, di Hotel Fave, Sabtu (23/1/2015).

"PKS memang sudah melakukan Komunikasi dengan tim pak Dodi, jika ada keseriusan beliau (Dodi) untuk maju Pilkada di Muba nanti,"kata Amir, seraya pihaknya juga tetap berkomunikasi dengan kandidat maupun partai lainnya.

Menurutnya, dalam pengusungan setiap kepala daerah baik di Kabupaten/kota, partainya memiliki mekanisme tersendiri, yang awalnya berasal dari penjaringan tingkat bawah.

"Nanti ada Tim Optimalisasi Pemenangan Pilkada (Tomda) yang akan melakukannya, dan mekanisme strukturalnya memang seperti itu," ucapnya.

Dijelaskan Amir, meskipun partainya "membidik" Dodi Reza sebagai bakal calon Bupati Muba, namun tidak menutup kemungkinan kader terbaiknya bisa maju sendiri ataupun bisa menjadi pendamping Dodi (Balon Wakil Bupatinya). Mengingat pada Pemilu Legislati (Pileg) 2014 lalu, PKS berhasil meraih 3 kursi di DPRD setempat.

"PKS terus berkomunikasi dengan partai-partai yang ada, dari kader kita sendiri banyak berkualitas untuk dimajukan, termasuk saya (Amir) sendiri. Tetapi, kita masih melihat peluang, dan realistis dengan mempelajari kekuatan kita,"ungkapnya, seraya keputusan resmi calon kepala daerah yang diusung berada di DPP dan DPW.

Seperti diketahui, PKS mengaku tengah mendekati putra Gubernur Sumsel Alex Noerdin yaitu Dodi Reza, untuk menjadi calon kepala daerah dalam Pilkada Kabupaten Muba 2017 mendatang.

Sementara, Ketua DPW PKS Sumsel Erza Saladin memastikan partainya pada Pilkada di Sumsel, akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengusulkan calon berpeluang menang, khususnya kader internal PKS. Hal ini, sesuai dengan instriuksi DPP, jika PKS tidak boleh absen dalam pergelaran Pilkada yang berlangsung.