Otoritas Singapura Temukan Video Pelatihan ISIS Dimana Anak-anak Ditendang dan Dipukul
Dalam video tersebut, sejumlah pria tengah menanamkan semangat jihad pada sejumlah anakn-anak. Mereka dipukul, ditendang, dan latihan cara
TRIBUNSUMSEL.COM - Sebuah rekaman video di kamp pelatihan para jihadis Bangladesh muncul di media sosial.
Video tersebut muncul usai pihak otoritas menahan 27 migran Bangladesh.
Seperti dilansir dari Asiaone, Kamis (21/1/2016), dalam video tersebut, sejumlah pria tengah menanamkan semangat jihad pada sejumlah anakn-anak.
Mereka dipukul, ditendang, dan latihan cara menggunakan senjata.
Sementara itu, 27 migran Bangladesh yang ditahan pihak otoritas Singapura diketahui seluruhnya laki-laki itu terindikasi terlibat jaringan radikal.
Hasil investigasi menyebutkan 26 orang di antaranya tergabung dalam sebuah kelompok "studi agama" dan rutin melakukan pertemuan sejak tahun 2013.
Pertemuan dilakukan rutin setiap minggu di sejumlah masjid di dekat tempat mereka tinggal.
Mereka mendukung ideologi radikal jihad kelompok teroris seperti, Al Qaeda dan Negara Islam (ISIS).
Satu orang lagi bukanlah anggota kelompok itu. Namun, dia mendukung ajaran ekstremis serta mengumpulkan material yang terkait dengan gerakan jihad.
Kementerian Dalam Negeri Singapura menyatakan sebagian dari mereka merencanakan aksi jihad di luar Singapura.
Sejauh ini, aparat belum ditemukan bukti mereka merencanakan serangan teror di Negeri Merlion.
Mereka juga gencar mencoba merekrut sesama rekan Bangladesh untuk memperluas keanggotaan kelompok tersebut.
Dalam proses penangkapan, otoritas juga menemukan sejumlah materi terkait jihad dan radikalisme.
Seperti buku-buku dan video yang isinya mengenai anak-anak yang sedang menjalani pelatihan yang diyakini adalah kamp pelatihan terorisme.
Selain itu, juga ditemukan dokumen dan gambar mengenai metode bagaimana melakukan "silent killing" dengan teknik dan senjata yang berbeda.