Bendol : Kompetisi Harga Mati

Menurutnya, rencana tersebut harus segera terealisasi sebagai upaya jalan keluar dari permasalahan sepakbola Indonesia saat ini.

SRIWIJAYA POST/ZAINI
Pelatih Sriwijaya FC, Beny Dollo. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Munculnya wacana bergulirnya kompetisi Indonesian Super Competion menggantikan Indonesian Super League mendapat dukungan dari pelatih Sriwijaya FC, Beny Dollo.

Menurutnya, rencana tersebut harus segera terealisasi sebagai upaya jalan keluar dari permasalahan sepakbola Indonesia saat ini.

“Tidak ada jalan lain, kompetisi segera harus berputar. Karena itu saya tidak mempermasalahkan adanya perubahan nama atau operator liga nanti. Seluruh pelaku sepakbola di Indonesia saat ini membutuhkan hal tersebut dan jangan sampai ada hambatan lagi waktu setahun sudah sangat lama dan kita tidak boleh terus terpuruk,” ungkapnya saat dihubungi Rabu (20/1) sore.

Menurut Dollo, turnamen-turnamen yang digelar selama ini bukanlah solusi terbaik dari kisruh sepakbola berkepanjangan di tanah air.

“Kalau kompetisi jelas ada muaranya, kita juga jangan lupakan kepentingan timnas disana. Tentu saja dengan catatan, pembekuan PSSI dan sanksi FIFA juga harus segera berakhir. Tetapi dalam pandangan saya, seharusnya meskipun ada konflik jangan sampai mengorbankan liga, dulu sewaktu dualisme di 2011 yang bagi saya sudah sangat buruk masih ada kompetisi yang bergulir, sekarang jauh lebih parah,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, eks pelatih timnas ini pun mengaku dapat memahami gerakan yang digagas oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) belakangan ini yakni menolak turnamen.

“Pemain memang butuh kompetisi, bukan turnamen. Apalagi ada ribuan pesepakbola lain mulai dari kelas Liga Nusantara atau Divisi Utama diluar ISL yang menggantungkan nasibnya,” ujar pelatih asal Manado ini.

Namun dirinya enggan mengomentari lebih jauh gerakan tersebut dan mengatakan perlu pendalaman lebih jauh untuk memahami secara utuh gerakan APPI tersebut.

“Tujuannya baik, namun perlu dipikirkan solusi terbaik sehingga niat APPI tercapai tanpa menganggu kepentingan klub selaku pihak yang mengontrak pemain,” pungkasnya.

Sebelumnya, manajer SFC Nasrun Umar mengatakan bahwa gerakan menolak turnamen yang diusung APPI bukanlah solusi cerdas di tengah konflik sepakbola nasional saat ini.

“Perjuangan untuk menggulirkan kompetisi harus terus disuarakan, hal itu pun senada dengan kepentingan klub yang juga menginginkan hal yang sama. Tetapi pemain tidak boleh memboikot turnamen karena justru akan lebih memperburuk keadaan nantinya,” jelas Kepala Dishubkominfo Sumsel ini. (Haryanto)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved