Para Pedagang Pasar di OKU Curhat dengan Bupati Molen
Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU), ratusan pedagang Pasar Baru dan Pasar Atas (Pucuk) di Baturaja dijamu makan malam Penjabat (P
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU), ratusan pedagang Pasar Baru dan Pasar Atas (Pucuk) di Baturaja dijamu makan malam Penjabat (Pj) Bupati OKU H Maulan Aklil SIP MSi, di Pendopo Rumah Dinas Bupati OKU (Kabupatenan). Mereka terdiri dari pedagang penghuni kios/petak, pedagang kaki lima dan pedagang yang biasa berjualan di malam hari.
Berkumpulnya para pedagang tersebut bersama Pj Bupati yang akrab di sapa Molen dan beberapa pejabat teras di Pemda OKU tersebut, terkait rencana penertiban keberadaan mereka di kedua pasar yang berlokasi persis di tengah kota itu. Mengingat sebelum dan pasca pemilihan kepala daerah (Pilkada) 9 Desember 2015 lalu, jalan-jalan utama di sekitar pasar semrawut dan menimbulkan kemacetan parah terutama saat jam sibuk.
Para pedagang terlihat senang bisa menapakan kakinya di komplek Pendopo Kabupaten ini. Tak sedikit dari mereka bangga dengan terbukanya akses untuk bertatap muka langsung dengan Molen di kediaman dinasnya tersebut. Apalagi selain dijamu makan malam mereka juga bisa beramah tamah dan menyampaikan keluh kesahnya selama ini sebagai wong cilik.
Awalnya, hanya dua orang tokoh pedagang saja yang didaulaut untuk menyampaikan keluh kesahnya. Masing-masing H Asri Mutholib (Pedagang Pasar Baru) dan Wahyu perwakilan Pedagang Pasar Pucuk.
Keduanya hanya menyampaikan situasi dan kondisi selama ini berdagang saja, dan minta diperhatikan Pemerintah OKU agar usaha mereka mencari rezeki tidak terhambat ke depannya. Namun kemudian suasanna menjadi cair dan aktraktif ketika Molen berdiri meninggalkan kursinya di barisan pejabat, menuju berbaur duduk di tengah-tengah pedagang. Molen merasa tak puas apa yang disampaikan kedua perwakilan pedagang di atas dan dia pun membuka waktu sebanyak-banyaknya untuk mereka.
“Selain permasalahan itu (yang disampaikan H Asri dan Wahyu, red), ayo siapa lagi yang mau menyampaikan uneg-unegnya. Silahkan saya beri waktu supaya saya tahu persis apa yang teman-temanku pedagang sekalian inginkan. Jangan ditutup-tutupi,” kata Molen.