Jokowi Kaget Satu Kabupaten di Papua Belum Ada Jalan Beraspal
"Ada Kabupaten Nduga di Papua. Disitu saya kaget sekali, yang namanya kabupaten jalan aspalnya engga ada, untuk menuju ke Wamena harus jalan kaki empa
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA -- Saat pidato pembukaan rakernas 1 PDIP, di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (10/1/2016), presiden Joko widodo (Jokowi) membeberkan ketimpangan pembangunan di Indonesia. Salah satunya yang terjadi di Provinsi Papua.
Di hadapan kader PDIP, Jokowi mengaku kaget terdapat kabupaten di Papua yang tidak memiliki jalan beraspal. Itu diketahui saat lawatanya ke Papua akhir tahun 2015 lalu.
"Ada Kabupaten Nduga di Papua. Disitu saya kaget sekali, yang namanya kabupaten jalan aspalnya engga ada, untuk menuju ke Wamena harus jalan kaki empat hari," ujar Jokowi.
Oleh karenanya menurut Jokowi, ia memerintahkan kepada menteri pekerjaan umum dan TNI untuk segera menyelesaikan akses jalan yang menghubungkan antara Wamena dan Nduga.
Ia mengtakan jalan sepanjang 278 kilometer tersebut akan rampung tahun ini.
"Saat itu saya perintahakan kepada menteri PU, TNI, agar tahun ini antara Momugu melewati Nduga kemudian naik ke Wamena harus tembus jalan darat. Saya tidak tahu caranya, yang penting saya perintah dulu," ujar Jokowi.
Dengan adanya jalam darat tersebut akan ada 11 Kabupaten di Pegunungan Tengah, Papua terbebas dari isolasi.
Selain itu mobilitas warga semakin mudah dan harga-harga kebutuhan tidak terlampau mahal.
Saat ini harga-harga kebutuhan sudah terlampau mahal. Untuk Bahan bakar minyak harga perliternya mencapi Rp 60-70 ribu.
Sementara harga semen mencapai Rp 1 juta hingga 2 juta per saknya.
"Kalau itu kejadian (jalan) tembus, harga itu bisa turun menjadi separuhnya. Karena saat ini semen diangkut pesawat, bensin diangkut pesawat. 1 kilo ongkosnya 10 ribu, bisa dibayangkan betapa besarnya ketimpangan itu," pungkasnya.
Sebelumnya kata Jokowi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dibutuhkan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia yang kuat.
Infrastruktur dan SDM yang kuat tersebut bukan hanya di pulau Jawa melainkan harus merata di seluruh wilayah Indonesia .