Kisah Din Minimi, dari Dijemput Kepala BIN hingga Telepon Langsung Presiden Joko Widodo

komunikasi dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso, akhirnya Din Minimi dan kelompoknya menyerah

SERAMBI INDONESIA (KOMPAS GROUP)
Pimpinan kelompok bersenjata Aceh, Din Minimi (tengah) diapit oleh dua anggotanya di kawasan hutan Aceh Timur, Aceh 

“Presiden Jokowi merespon baik tuntutan saya. Tadi saya telah berbicara langsung dengan presiden kurang lebih 5 menit melalui handphone Bapak Sutiyoso,” ujarnya.

Langsung Gendong Miranda

Setelah kurang lebih dua tahun berpindah–pindah di hutan, Din Minimi mengaku sangat merindukan keluarga besarnya.

Betapa tidak, sesampainya di rumah pada Senin (28/12/2015) malam, Din Minimi langsung menggendong anaknya, si bungsu Miranda yang baru berusia 3 tahun.

“Saat sampai di rumah saya langsung gendong Miranda (3) anak terkecil saya. Saya sangat senang bisa berkumpul lagi bersama keluarga saya. Sungguh saya sangat merindukan suasana ramai seperti ini karena sudah bertahun–tahun saya berjuang di hutan dan tidak bertemu keluarga,” ungkapnya.

Menurut Din Minimi, hidup bertahun-tahun di belantara hutan menorehkan kesan menyedihkan di benaknya. Namun, kesan itu rela dikubur dalam-dalam demi perjuangannya.

"Selama di hutan, sangat sedih. Apalagi saat hujan kalau tidak ada plastik, kami kebasahan. Begitulah perjuangan kami demi menuntut keadilan untuk bangsa dan negara. Kami tidak melawan TNI/Polri, tapi kami berjuang menuntut keadilan Hak Asasi Manusia (HAM)," ungkapnya.

Tidak Selera Makan

Pascakepulangannya dari Senin hingga Selasa siang, Din Minimi mengaku belum selera makan.

Apa alasannya? “Dari kemarin sampai sekarang saya gak selera makan, banyak pikiran saya karena kewenangan saya sangat besar diberikan pemerintah pusat namun bagaimanapun saya harus mampu menjalankan enam kewenangan yang akan diberikan pemerintah kepada saya tersebut meskipun berat,” ujarnya.

Karena keinginan saya kesejahteraan terhadap anak yatim, janda, Eks GAM, dan fakir miskin harus segera terwujud.

“Coba kalau masyarakat datang ke bupati, yang ada proposal warga jadi bungkus gorengan itu sudah terjadi bertahun – tahun. Tapi coba kalau realisasikan permintaan masyarakat pasti semuanya sudah sejahtera,” katanya.

Din Minimi juga menyampaikan harapannya kepada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal TNI (Purn) Bapak Sutiyoso, agar pada Pilkada tahun 2017 mendatang bebas dari intimidasi dan pemaksaan seperti Pilkada sebelumnya.

”Biarkan masyarakat memilih dengan ikhlas agar terwujudnya ketenteraman. Ke depan kalau saya sudah diperintahkan saya siap untuk melakukan pengawasan agar tidak terjadi intimidasi dan pemaksaan,” katanya.

Din Minimi juga mengaku siap menjaga keamanan di Aceh jika TNI/Polri mengajak dirinya.

“Saya siap menjaga keamanan di Aceh jika TNI/Polri mengajak saya, karena memang itu yang diperintahkan kepada saya kalau gak saya jalani berarti salah saya,” katanya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved