Gaji Kecil, Pria Ini Terpaksa Jual Ginjal Demi Belikan Pacarnya Tas Mahal
Bagaimana tidak, seorang pria bernama Park rela menjual ginjalnya untuk membelikan pacarnya sebuah tas Hermes.
TRIBUNSUMSEL.COM - Yang satu ini menjadi berita gila sekaligus tragis.
Bagaimana tidak, seorang pria bernama Park rela menjual ginjalnya untuk membelikan pacarnya sebuah tas Hermes.
Padahal tas ini harganya selangit sebagai kado ulang tahun hari jadi pacaran pertama mereka.
Dilansir Stomp, siapapun ingin sang kekasih bahagia, sama seperti yang dilakukan oleh Park.
Park berujar bahwa beberapa waktu silam dia pernah menjual satu ginjalnya.
Ini hanya untuk mendapat uang demi membeli tas mewah Hermes Kelly saat merayakan satu tahun jadiannya dengan sang kekasih.
Meskipun bekerja keras tiga bulan part time sekaligus guru privat, rupanya gaji Park masih belum cukup untuk membeli tas itu.
Putus asa, ia mencari agen yang menjual organ tubuh manusia.
Pria 27 tahun ini pun rela menjual ginjalnya.
Bukannya semakin romantis karena kebahagiaan sang pacar mendapat tas Hermes, tak lama setelah itu Park putus dengan sang kekasih.
Rasanya pengorbanan yang ia lakukan sia-sia.
Demi Kekasih, Pria Ini Menyamar Jadi Perempuan Kerjakan Soal Ujian
Seorang pria didenda sebesar 1.400 poundsterling atau sekitar Rp 27 juta setelah membantu kekasihnya mengerjakan ujian dengan cara berpakaian seperti seorang wanita dan duduk mengerjakan ujian milik kekasihnya, Selasa (9/6/2015).
Dilansir Metro.co.uk, Ayan Zhadenov (20) tampaknya sangat mencintai kekasihnya lantaran ia nekat melakukan tindakan berbahaya dengan mengerjakan kekasihnya,ia mengenakan pakaian wanita yang biasa dikenakan kekasihnya itu.
Namun, ditengah-tengah pelaksaan ujian, seorang pengawas menyadari kalau salah salah satu peserta ada yang berbuat curang, setelah seorang pria berpura-pura menjadi wanita, hal tersebut disadari pengawas setelah mendengar suaranya.
Setelah dilakukan penyelidikan oleh panitia pengawas ujian, ternyata pria tersebut adalah Ayan Zhadenov, kekasih salah seorang peserta ujian dan peserta tersebut tidak hadir dan digantikan Zhadenov.
"Kami menyadari kalau dia itu pria stelah ia bersuara dan suaranya itu seperti seorang pria, setelah kami selediki ternyata benar ia pria dan atas kejadian ini kami berikn denda dan hukuman untuk keduanya"ujar juru bicara panitia.
Kejadian yang terjadi di salah satu sekolah di Kazakstan tersebut, ternyata menimbulkan reaks beragam di kalangan pengguna media sosial dan para pelajar Kazakstan.
Seperti yang diungkapkan seorang pelajar bernama, Dariga Nesterova mengatakan bahwa tindakan tersebut "bodoh tapi sangat romantis".
""Terkadang cinta membawa seseorang untuk melakukan hal yang bodoh tapi itu sangat romantis, aku harap pacarnku bisa romantis," terangnya.