2016 Diharapkan jadi Titik Balik Pemulihan Ekonomi

Ke depan, pemerintah tetap fokus pada indikator penting berupa pertumbuhan ekonomi

Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Presiden Joko Widodo memberikan gambaran makro ekonomi Indonesia dalam silaturahmi dengan dunia usaha di Jakarta Convention Center, Kamis (9/7/2015). Dalam acara tersebut, Presiden berdiskusi terkait tantangan ekonomi bersama 400 ekonom yang merupakan bagian dari Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia. 

Namun, Eric juga mengingatkan agar pelaksanaan APBN 2016 harus lebih realistis. APBN Perubahan yang akan dibahas pada awal tahun depan harus mencerminkan kondisi riil, misalnya terkait penerimaan negara.

"Fundamental ekonomi Indonesia tidak terlalu jelek. Pertumbuhan ekonomi 5,2 persen bisa dicapai pada 2016," katanya.

Dalam asumsi makro APBN 2016, pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,3 persen dengan inflasi 4,7 persen. Adapun nilai tukar rupiah Rp 13.900 per dollar AS. (NDY/IDR)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Desember 2015, di halaman 1 dengan judul "Tahun 2016, Titik Balik Pemulihan Ekonomi".

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved