Mak, Aku Minta Maaf Sudah Buat Kesal Selama Ini
"Mak (ibu) aku minta maaf. Kelakuanku selama ini kerap membuat mak kesal, jengkel padahal aku tahu mak begitu sayang dengan aku,"ujar Adi, sambil
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Cucuran air mata tampaknya tak bisa dibendung oleh puluhan anak anak yang tergabung dalam Komunitas Dekbie, Lahat Hijabers comunity, komunitas pejuang senyum, Larc, Dangau adventure, Maida Outdoor, Kedai jogja, the Dylaterid, Ashol Lahat.
Saat itu mereka menggelar kegiatan cuci kaki ibu di lapangan RDPJKA Lahat, Selasa (22/12).
Ratapan dan penyesalan terhadap kesalahan yang telah dilakukan kepada ibu membuat pulahan anak anak remaja ini tampak tersedu.
"Mak (ibu, red) aku minta maaf. Kelakuanku selama ini kerap membuat mak kesal, jengkel padahal aku tahu mak begitu sayang dengan aku,"ujar Adi, sambil menangis mencuci kaki ibunya.
Sementara, Agung anggota komunitas the Dylaterid sengaja mengajak semua anggota komunitas lainya menggelar cuci kaki ibu.
Menurutnya kegiatan tersebut bukan sebatas seremoni saja namun sebagai makna akan penghormatan dan menghargai kasih sayang para ibu.
"Melalui kegiatan ini kita ingin mengampanyekan mari kita semua menghormati, menghargai dan menyayangi ibu," ungkap Agung.
Selain membasuh kaki para ibu, anggota komunitas juga membawa beberapa karton bertuliskan pesan-pesan tentang penghormatan terhadap ibu. "Jangan ada lagi kekerasan terjadi terhadap seorang ibu,"tambahnya.
Sementara itu, Nunung (44), seorang ibu peserta cuci kaki mengaku begitu terharu dengan apa yang dilakukan anaknya dan teman temanya. Apalagi ini pertama kali anakku mencuci kaki ibu.
"Tentu apa yang dilakukan anak anak sudah dimaafkan. Kita juga yakin anak anak sangat sayang dengan kami. Kami marah bukan karena kami benci namun karena kami ingin yang terbaik untuk anak kami,"ujar Nunung. (Ehdi Yasin/Sriwijaya Post).