Empat Tahanan Kabur dengan Cara Gergaji Jeruji Besi Sel
mereka memanfaatkan ruangan yang biasa dipakai menjemur pakaian atau berjemur para napi kalau pagi hari.
TRIBUNSUMSEL.COM, BLITAR - Empat tahanan Tahanan Polres Blitar Kabur, Kamis (17/12/2015). Mereka kabur dengan menerobos jeruji sel.
Kaburnya empat tahanan dengan cara menggergaji jeruji besi sel.
Keempat tahanan yang kabur itu adalah Edo Kurniawan (19), tahanan kasus narkoba asal Desa Jeme'an, Kecamatan Wringinrejo Kediri; Iwan Budianto (39), tahanan kasus narkoba asal Jl Stasiun, Kecamatan Kesamben; Sariono (20), tahanan kasus pencurian sepeda motor, asal Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari dan Basuki (50), tahanan kasus dugaan pencabulan terhadap anak tirinya, asal Desa Sumber Urip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
Informasinya, dari empat pelaku itu yang dianggap banyak tingkahnya selama ditahan, adalah Edo dan Basuki.
Basuki adalah penjual bakbao yang tiap hari mangkal di Polres Blitar sebelum ditahan.
Mereka sering kepergok memutar kamera CCTV yang ada dalam sel. Kadang, dinaikkan ke atas, sehingga tak menyorot ke dalam sel.
Kaburnya empat tahanan itu diketahui petugas jaga sel, Kamis (17/12/2015) dini hari atau sekitar pukul 03.00 WIB.
Saat itu, penjaga mengecek sel, dan diketahui ada empat tahanan menghilang.
Setelah dicari dan tak ditemukan di dalam sel, petugas baru mengecek kondisi ruangan sel. Ternyata, ditemukan dua jeruji sel putus.
Jeruji sel yang putus berada di luar ruangan sel atau ruangan, yang biasa dipakai menjemur pakaian oleh para napi. Karena itu, kondisi ruangan selebar 4 x 10 m2 itu terbuka. Yakni, tanpa atap seperti genting atau plafon. Namun, atapnya diberi pengaman jeruji besi, supaya sinar matahari bisa masuk.
"Ya, kepanasan. Termasuk, bila hujan, ya airnya masuk, karena memang dirancang seperti itu, supaya sinar matahari bisa masuk karena memang buat menjemur pakaian tahanan," papar petugas.
Pantuan Surya (Tribunnews.com Network), keamanan sel sebenarnya sudah cukup safety. Sebab, ruangan tahanan itu berada di lantai dasar.
Sedang, di atasnya adalah ruangan reskrim. Cuma, mereka memanfaatkan ruangan yang biasa dipakai menjemur pakaian atau berjemur para napi kalau pagi hari.
Meski letaknya di bawah ruangan reskrim, dengan posisi paling belakang, namun atapnya terbuka, supaya sinar matahari bisa masuk. Untuk pengamanannya, diberi jeruji besi.
"Di mana-mana, sel ya harus berstandar seperti itu. Yakni, ada ruangan terbuka, buat menjemur pakaian dan sekaligus buat sirkulasi udara, namun harus diberi pengamanan jeruji besi," ungkap petugas yang enggan disebutkan namanya.