Wahai Wanita, Jangan Kau Ajak Menikah Pria dengan 10 Ciri Ini
Bagi wanita memiliki calon suami yang dapat membimbingnya dalam menjalani kehidupan berumah tangga adalah perkara yan penting.
TRIBUNSUMSEL.COM - Masing-masing individu memiliki alasan tersendiri untuk menikah. Banyak alasan yang bagus untuk menikah dan pernikahan yang didasari oleh alasan yang positif memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk
sukses.
Akan tetapi, banyak juga mereka yang menikah dengan alasan yang negatif.
Untuk menikah, setiap orang memiliki kriteria tersendiri dalam memilih pasangan hidup, terutama bagi wanita.
Bagi wanita memiliki calon suami yang dapat membimbingnya dalam menjalani kehidupan berumah tangga adalah perkara yan penting.
Oleh karena itu, Syaikh Fuad Shalih dalam bukunya yang berjudul “Untukmu Yang Akan Menikah & Telah Menikah“ dikuti dari Eberita.org mengatakan ada 10 ciri pria yang jangan diajak untuk menikah:
1. Lelaki yang berani meninggalkan shalat
Orang yang berani meninggalkan shalat, berarti telah berani mengkhianati Allah, apalagi amanah manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perjanjian kami dengan mereka adalah shalat. Orang yang meninggalkannya, berarti dia telah kafir.” (HR. At-Tirmidzi)1
Bagaimana engkau dapat mempercayai suami yang tidak memenuhi syarat pertama yang diterapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika datang kepadamu orang yang kau sukai agamanya…”, padahal shalat adalah pilar agama.
2. Lelaki yang gemar melakukan dosa besar
Misalnya, mabuk, berzina dan berjudi. Hidup bersama suami seperti ini sama dengan hidup di dalam neraka. Semoga mereka bertaubat kepada Allah, agar Dia mengampuni mereka.
3. Dayyuts
Dayyuts adalah lelaki yang tidak memiliki rasa cemburu kepada istri, dan membiarkan anak-istrinya terjerumus dalam maksiat.
Dengan dalih kemajuan zaman, peradaban modern, dan perkembangan dunia, dia melarang istrinya berjilbab karena hal ini dianggapnya kuno dan membolehkan istrinya berjabatan, mengobrol, dan tertawa-tawa dengan laki-laki lain.
4. Anak mama (manja)
Lelaki yang manja bukanlah laki-laki sejati. Dia tidak akan mampu mengambil keputusan secara mandiri tanpa merujuk kepada ibunya.