Dukung Calon Wali Kota, Pendukung Berbaju Pramuka Ditegur Panwas
Tidak hanya sorak-sorainya, mereka juga menggunakan kostum dan atribut dukungan. Debat publik merupakan salah satu rangkaian akhir dari acara yang
Teguran Panwas
Anggota Divisi Hukum dan Pencegahan Pelanggaran Panitia Pengawas Pemilu Balikpapan, Djumiati, mengungkap, secara umum acara debat publik berlangsung baik. Tak tampak hal yang bisa dikategori pelanggaran.
Hanya saja, kata dia, bila seorang pendukung pasangan calon mengenakan atribut sekolah dan tidak mengindahkan teguran panwas di lapangan, maka itu bisa berakibat serius.
Menurut Djumiati, baju pramuka sama dengan atribut sekolah, dan ini tidak diperbolehkan tampil dalam dukung-mendukung pasangan calon.
Bila peringatan anggota panwas di lapangan tidak dituruti, maka itu bisa jadi pelanggaran serius.
“Semua yang berbau pendidikan termasuk itu atribut sekolah tidak boleh (melanggar) dibawa dalam kegiatan pemilu, apalagi kalau dia itu ternyata PNS,” kata Djumiati.
“Tapi bila saat itu peringatan diindahkan dan akhirnya melepas atribut, maka sudah tidak ada masalah lagi,” kata Djumiati.
Fuad mengakui mendapat teguran itu saat berada di tengah para pendukung HS. Ia kedapatan membawa atribut lengkap dengan poster dukunga pada salah satu pasangan calon.
Ia mematuhi teguran Panwas saat itu, melepas seluruh atribut yang dikenakannya, termasuk dasi dan menurunkan poster.
Tak lama kemudian, Fuad memisahkan diri dari kelompok HS.
“Tadi saya habis ditegur (Panwas). Saya lepas atribut ini (pramuka). Saya turuti. Jadi sekarang saya hanya menonton dan memotret saja,” kata Fuad.