Video : "Allahu Akbar, Allahu Akbar" Suara Takbir Terus Bergema di Kantor Gubernur Sumsel
Massa yang didominasi wanita paruh baya terus menyuarakan agar pemerintah bisa menolong rakyat yang sedang melawan tirani perusahaan pelat merah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Allahu Akbar, Allahu Akbar suara gema takbir terus berkumandang di halaman kantor Gubernur Sumatera Selatan, Rabu (2/12/2015). Takbir yang diteriakan oleh massa berjumlah 1.000 orang dari rukun tetangga di Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang, menolak pemukimannya digusur oleh pihak PT KAI.
Massa yang didominasi wanita paruh baya ini, terus bersemangat menyuarakan agar pemerintah bisa menolong rakyatnya yang sedang melawan tirani perusahaan pelat merah yang akan membangun stokpile batubara di pemukimannya.
Aksi demo yang berjalan tertib, diawali dengan pembacaan yasin sebelum koordiantor aski berorasi menjelaskan isi tuntutan warga. Kendati terik sinar matahari yang menyengat saat itu, tidak memudarkan para wanita ini mundur untuk tidak memperjuangkan nasibnya.
Koordinator aksi, Hendra dalam orasinya menyampaikan masyarakat yang tergabung dalam RT12, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 51 menolak dengan tegas segala upaya perampasan dan penggusuran yang akan dilakukan PT kereta Api diatas tanah dan pemukiman warga yang telah ditempati selama 40 tahun.
Warga juga menuntut kepada Pemerintah Palembang agar menghentikan segala bentuk dan upaya PT KAI yang akan merampas dan menggusur pemukiman, sebab PT KAI akan menghancurkan kehidupan sosial dan pelanggaran HAM.
Selain itu pemerintah harus memberikan kepastian hukum dan perlindungan kepada masyarakat sebagai pemegang hak atas tanah yang ditempati lebih dari 20 tahun.
bahkan dalam jangka 15 hari tuntutan warga tidak dipenuhi, masyarakat akan melakukan aksi demonstrasi dengan jumlah yang banyak.
Menanggapi warga, Asisten 1 Pemerintahan Setda Sumsel, Ikhwanuddin menjelaskan pihaknya akan memangiil PT KAI dan pemerintah Palembang untuk mendengar akar permasalahan. Pemprov Sumsel juga selama ini tidak mengetahui adanya proyek penggusuran yang akan dilakukan PT KAI di Kelurahan Kemang Agung.
Pemprov Sumsel juga sangat menyayangkan sikap PT KAI yang enggan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, dan dirinya berharap PT KAI tidak semena-mena dalam upaya melakukan penggusuran.