Pulau Ini Sangat Unik, Dihuni Cuma 20 Kepala Keluarga, Tapi Terbagi Dalam Lima Desa

Banyak wisatawan yang sering beranggapan Pulau Asu memiliki makna 'Pulau Anjing' dari saduran bahasa Jawa dan bahasa Nias 'Asu' yang memiliki arti 'an

Tribun Medan/ Silfa Humairah
Pulau Asu yang cuma terbagi dalam lima desa padahal dihuni cuma 20 kepala keluarga. 

"Di sini rata-rata mata pencaharian penduduk adalah berkebun pohon kelapa. Pasalnya, hampir seluruh lahan tanah kosong didapati ada pohon kelapa. Setiap pekan penduduk membawa hasil kelapa untuk dijual di kota," katanya.

Setiap pekan pula, sepulangnya menjual hasil kelapa, penduduk membeli persediaan bahan pokok selama di pulau seperti beras, minyak, gula, telur hingga pernak-pernik lainya kebutuhan rumah.

"Penduduk di sini pun belanja bahan pokok mingguan, jadi beli persediaan sebanyak-banyaknya karena untuk ke kota atau menyeberang sangat memakan waktu dan biaya," katanya.

Untuk penduduk sekalipun, kapal penumpang tetap dipatok Rp 50 ribu untuk sekali menyeberang.

Memperhatikan rumah penduduk di sana juga mengundang perhatian. Pasalnya, penduduk masih sangat tradisional. Masih banyak rumah yang berdindingkan kayu dan beratapkan rumbia.

Wisatawan banyak mendokumentasikan diri di depan rumah yang masih tradisional tersebut. Rumah-rumah penduduk di siang hari kerap kosong karena hampir seluruh anggota ikut berkebun.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved