Fajri Ikat Barang Curian di Sepeda Ontel Miliknya
Ini bukanlah kali pertama, Fajri harus berurusan dengan anggota kepolisian. Sebelumnya, ia juga pernah mendekam di sel tahanan karena kasus yang sama.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sembari berjalan terpicang, Fajri (38) warga Jalan Ki Marogan Lorong kebon Cino Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati digelandang ke Polresta Palembang. Ia diamankan oleh Unit Pidana Umum (Pidum) Sat Reskrim Polresta Palembang usai membobol SD Negeri 79 yang berada di Jalan Panca Usaha Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Senin (23/11/2015).
Ini bukanlah kali pertama, Fajri harus berurusan dengan anggota kepolisian. Sebelumnya, ia juga pernah mendekam di sel tahanan karena kasus yang sama. Tak hanya itu, Fajripun harus merasakan timah panas polisi dikaki sebelah kirinya.
Menurut Kanit Pidum Sat Reskrim Polresta Palembang, Iptu Robert P Sihombing mengatakan, Fajri merupakan Target Operasi (TO) yang telah lama mereka incar. Menurutnya, Fajri merupakan pelaku pembobolan rumah kosong yang marak terjadi dikota Palembang.
"Kita masih kembangkan akan hal itu (kasus pembobolan rumah). Namun laporan yang kita terima sementara ini adalah laporan pembobolan sekolah yang dilakukannya minggu (22/11/2015) dini hari kemarin," ujarnya.
Robert menambahkan, bersama pelaku juga turut diamankan barang bukti, beruapa barang-barang hasil curian yang belum sempat ia jual, diantaranya satu unit komputer merk Acer, satu unit CPU merk Axio, 1 speaker aktif, amplifier, serta sepeda ontel yang digunakan untuk melancarkan aksinya.
"Kita akan kenakan pelaku pasal 363 KUHP dengan ancaman lima tahun penjara," tegasnya.
Sementara Fajri membantah bila dikatakan terlibat sejumlah pembobolan rumah kosong. Namun ia tak membantah, jika ia memang pelaku pembobolan sekolah tersebut. "Baru sekali ini (mencuri), belum pernah sebelumnya," akunya sembari berkeringat jagung dan merinih menahan kesakitan.
Fajri menceritakan saat kejadian, ia keluar dari rumahnya dengan mengendarai sepeda ontel. Cukup jauh mengayuh sepeda ontel miliknya, ia tiba disekolah tersebut.
Mengetahui keadaan sekolah yang kosong, niat jahatnyapun menjadi, ia lalu masuk dengan terlebih dahulu merusak gembok menggunakan linggis yang ia bawa. Berhasil masuk, ia lalu mengambil barang dan membawanya menggunakan sepeda ontel yang ia bawa.
"Diikat di sepeda barang-barang itu, lalu dibawa kerumah," terangnya.
