Mantan Satpam Ini Pilih Jadi Bandar Narkoba Karena Kena PHK
Tak memiliki pekerjaan setelah di PHK dari pekerjaannya menjadi seorang satpam di Pasar Modern Plaju Palembang, membuat Musa memilih untuk menjadi
Laporan Waratwan Tribunsumsel.com, M Ardiansyah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tak memiliki pekerjaan setelah di PHK dari pekerjaannya menjadi seorang satpam di Pasar Modern Plaju Palembang, membuat Musa memilih untuk menjadi bandar narkoba agar dapur rumahnya bisa terus mengepul.
Menurut warga Gang Manis Kelurahan Plaju Ilir Palembang ini, ia terpaksa menjadi bandar narkoba karena desakan kebutuhan untuk hidup sehari-hari setelah pekerjaannya sebagai satpam tidak perparnjang. Meski tahu resikonya, ia tidak memperdulikannya asalkan anak-anak dan istrinya bisa makan.
"Dapat barang dari J. Baru barang dipecah jadi paket kecil. Untungnya lumayan, makanya mau. Ketimbang tidak ada penghasilan, lebih baik jadi bandar dan pengedar" ujar Musa ketika diamankan di Mapolda Sumsel, Minggu (15/11/2015).
Ketika dilakukan pengeledahan, ditemukan uang tunai Rp 450 ribu, satu paket sedang sabu senilai Rp 13 juta, 16 paket kecil sabu seharga Rp 1.6 juta, lima ineks logo laba-laba yang dijualnya Rp 200 ribu per butir. Tak hanya narkoba, petugas juga mengamankan senjata api rakitan jenis revolver empat silinder dengan lima butir amunisi.
Kasubdit I Ditnarkoba Polda Sumsel AKBP Syahril Musa menuturkan, penangkapan tersangka dilakukan Unit 3 Subdit 1 pimpinan Kompol Elza Lauli. Tersangka memang sudah menjadi target yang selama ini selalu diburuh.
"Tersangka ditangkap di rumahnya yang ada di Gang Manis Kelurahan Plaju Ilir Palembang, Jumat (13/11) pukul 12.00 lalu. Ia ini bandar sekaligus pengedar. Untuk senjata api, akan dikembangkan lebih lanjut, karena menurutnya senjata api ini merupakan gadaian orang untuk membeli narkoba," pungkasnya.