Aman Dimot, Pejuang Kebal Peluru yang Diharap Jadi Pahlawan

Bukan hanya itu, dia dianggap kebal dan memiliki ilmu kanuragan, karena tidak tergores apabila disabet pedang, ataupun tidak mempan ditembus peluru.

Panglima Aman Dimot (paling kanan) bersama rekan seperjuangannya. 

Banyak di antara pasukan Belanda yang mati kala itu, tak terkecuali, dua temannya Pang Ali Rema dan Pang Edem, tewas saat itu juga.

Pang Aman Dimot terus mengejar pasukan Belanda dengan pedang, Belanda semakin merasa bingung, karena serangan dari persenjataan mereka tidak juga mampu melukai bahkan membunuh Pang Aman Dimot.

Akibat kelelahan Panglima atau Pang Aman Dimot akhirnya ditangkap Belanda. Pasukan marsose yang frustasi karena tidak mampu membunuh orang ini, akhirnya memasukkan granat ke dalam mulutnya.

Tak cukup sampai di situ, Belanda menggilas tubuh Pang Aman Dimot dengan tank.

Maka tanggal 30 Juli 1949, gugurlah Pang Aman Dimot di Rajamerahe, Sukaramai, Karo, Sumatera Utara, dan dimakamkan di tempat itu juga.

Beberapa tahun kemudian kuburannya digali dan kerangkanya dipindahkan ke Tiga Binanga, selanjutnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kabanjahe, Sumatera Utara.

Menanti gelar pahlawan
Bagi masyarakat Gayo di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues hingga masyarakat Alas di Kutacane, nama Aman Dimot harum karena kisah heroik perjuangannya.

Bagaimana tidak, bukan hanya sebagai pejuang di daerahnya, Aman Dimot bahkan berjuang agar Belanda tidak masuk ke Aceh dari jalur Tanah Karo, Sumatera Utara.

Pemerintah Aceh Tengah bahkan telah mengusulkan nama Aman Dimot sebagai pahlawan nasional, bersanding dengan nama besar pahlawan Aceh lainnya seperti Cut Nyak Dien, Panglima Polim dan yang lainnya.

Nama Aman Dimot telah disodorkan ke Kementerian Sosial, namun hingga saat ini belum berhasil.

"Kepada kita belum diberi tahu apa kekurangannya. Apakah kekurangan administrasi atau kekurangan bukti? Ini yang sedang kita minta untuk disampaikan, supaya kalau kurang bukti bisa kita lengkapi, bila kurang administrasi kita bisa penuhi," kata Nasaruddin.

Nasaruddin adalah Bupati Aceh Tengah. Dia megatakan hal itu usai Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Setdakab Aceh Tengah, Selasa (10/11/2015) lalu.

"Cuma kita belum pernah diberikan kesempatan untuk presentasi, kita baru menyampaikan usulan yang dilengkapi dengan penelitian dan kajian ilmiahnya, mana kala kita diminta untuk menjelaskan, mungkin suasana tim itu akan berbeda," kata dia.

Senada dengan itu, M Y Sidang Temas, veteran asal Aceh Tengah menyampaikan harapan yang sama agar Aman Dimot diberi gelar pahlawan nasional.

"Berbicara tentang Aman Dimot, saya sudah dua kali berjumpa Menteri Sosial Bachtiar Hamzah, saya bertanggung jawab untuk menyampaikan makalah tentang Aman Dimot," kata dia.

Kepada pemerintah pusat, pria yang pernah bergabung bersama kelompok Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) tersebut mengharapkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, agar merealisasikan gelar pahlawan nasional kepada Aman Dimot.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved