Gara-gara Sapi Perah, Dua Siswa SMA N 5 Palembang Juara LKTI
Kedua pelajar berhasil menyingkirkan 9 finalis serta 790 karya ilmiah yang berasa dari sekolah se-Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Mochamad Krisnariansyah
TRIBUNSUMSEL.COM ,PALEMBANG – Berdasarkan informasi yang didapatkan dari koran serta media sosial mengenai sapi perah, membuat kedua siswa kelas 11 IPA SMAN 5 Palembang tertarik untuk melakukan sebuah penelitian berjudul indentifikasi sapi perah yang unggul melalui metode certainty factor.
Dari penelitan tersebut, berhasil mengantarkan Safira Salsabila dan Alfiani Andaresta menjuara ajang lomba karya tulis ilmiah (LKTI) yang diselengarakan univesitas padjajaran (Undip) kota semarang pada bulan oktober lalu.
Kedua pelajar berhasil menyingkirkan 9 finalis serta 790 karya ilmiah yang berasa dari sekolah se-Indonesia.
Ketika dijumpai Tribunsumsel.com senin (9/11/2015), Safira dan Alfiani secara kompak menceritakan penelitian yang mereka lakukan berawal dari sebuah informasi mengenai ajang KIR yang digelar Fakultas pertanian dan peternakan Undip.
Dari informasi tersebutlah mereka mulai memikirkan tema penelitan apa yang harus dibuat terkait masalah pertenakanan dan pertanian.
“ Sebelumnya kita ingin ambil penelitian mengenai budidaya buah naga, namun karena dinilai terlalu ke perkebunan maka kita ganti dengan yang lebih ke bidang peternakan, nah kita pilih lah mengenai masalah peternakan sapi yang tentunya masih sangat jarang dilakukan,” ujarnya
Safira melanjutkan, dalam penelitian mengenai masalah peternakan sapi, masalah yang mereka angkat mengenai bagaiamana menentukan sapi unggul di beberapa perternakan sapi.
Dengan menggunakan sebuah metode analisis certainty factor , berhasil menganalisis sapi yang unggul di beberapa lokasi perternakan.
“ Kita lakukan penelitian ini lebih kurang dua bulan, dengan meninjau beberapa peternakan sapi didaerah Talang Ubi. Analisis sapi unggul ini kita dapatkan dengan menilai produksi susu dan bentuk fisik dari sapi tersebut,” terangnya
Sambung Safira, setelah menyelesaikan karya ilmiah tersebut, mereka langsung mengirimkan soft copy serta hard copy kepada panitia perlombaan.
Dimana selang beberapa minggu, pihak sekolah mendapatkan informasi bila keduanya terpilih menjadi 10 finalis yang bakal dipanggil ke Unpad untuk mempresentasikan karya ilmiahnya.
“ Jelang waktu presentasi karya ilmiah, kedua sempat ragu akan terpilih menjadi juara, namun mereka tetap istiqomah dan alhamduliah mereka berhasil meraih juara pertama ,” ungkapnya
Ditambahkan Alfiani, keduanya amat berasa bersyukur dengan hasil juara pertama yang mereka dapatkan, sebab beberapa makalah dari peserta lain lebih bagus, terutama dari Bali.
"Namun kita percaya diri saja, sebab kita sudah obeservi langsung dan hasil kita sendiri. Mungkin karena kami sedikit beda, membahas soal sapi perah, tidak seperti teman-teman yang lain lebih membahas pertanian. Makanya kami yakin saja bisa," katanya