Kabut Asap Makan Korban

Sebelum Meninggal, Bayi Korban Kabut Asap Seperti Pamitan Kepada Adiknya

Bayi yang masih berusia tiga bulan ini tiba-tiba tertawa sendiri.

Penulis: M. Syah Beni | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/M SYAH BENI
Syifa (digendong) adik Fadilah seperti diajak bermain sebelum dirinya meninggal karena kabut asap. 

Seluruh tubuh anaknya dingin dan matanya sudah bengkak.

"Saya bilang ngucap (istighfar) jangan mendahului takdir," ujar Surya menenangkan anaknya

Surya sendiri melihat kondisi cucunya di rumah sakit merasa tidak tega.

Mata Fadilah menerawang dan tidak bisa lagi diajak bermain.

Satu hal yang diingat Surya saat dirinya mau pulang.

Tiba-tiba tangan Fadilah bergerak seperti melambai-lambai memanggilnya.

Melihat kejadian itu Surya kembali menghampiri cucunya dan menggendong untuk terakhir kalinya.

"Saat sehat Fadilah sangat sulit untuk digendong. Ia hanya mau digendong oleh datuknya (kakek)," ujar Surya

Kejadian itu membuat Surya semakin yakin bahwa umur cucunya sudah tidak lama lagi.

Ia hanya berdoa agar kedua orangtua Fadilah sabar menghadapai cobaan tersebut.

"Ini adalah takdir. Anak yang masih ada harus dirawat lebih baik. Jangan sampai mengalami kejadian yang sama," pesannya.

Diberitakan sebelumnya kabut asap di Palembang kembali menimbulkan korban.

Fadilah rahma bayi perempuan berusia 1,5 tahun meninggal karena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Hal ini dibuktikan dari hasil rontgen rumah sakit.

Orangtua bayi, Ria Susanti mengatakan, anaknya memang benar terkena ISPA.

Ia sudah membawa anaknya ke rumah sakit untuk diperiksa.

"Hasil rontgen membuktikan anak saya terkena ISPA," ujar warga rumah susun blok 48 Palembang ini.

Fadilah Rahmah (1,5) bayi yang meninggal akibat asap di Palembang merupakan anak keempat dari pasangan Ria Susanti dan Tiar.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved