Bukannya Mengamankan, Satpam Ini Malah Bobol Brankas Inul Vizta

Parahnya, tak hanya sekali Wahab melakukan pembobolan itu, ia mengaku sudah melakukan pembobolan tersebut sebanyak dua kali dan memperoleh hasil

TRIBUNSUMSEL.COM/SLAMET TEGUH RAHAYU
Kedua pelaku pembobol brankas karaoke keluarga Inul Vista diamankan di Polresta Palembang, Jumat (30/10/2015) 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Berprofesi sebagai Satuan Pengamanan (Satpam), sejatinya harus menjaga dan mengamankan tempat dimana ia bertugas dari para pelaku kejahatan.

Namun hal itu malah tidak dilakukan oleh Abdul Wahab (30) warga Jalan Perintis Kemerdekaan Lorong Budiman Kelurahan Lawang Kidul Kecamatan Ilir Timur (IT) II dan rekannya Fahrul Rozi (31) warga Jalan Merante Sei Buayo Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati ini.

Wahab yang mengaku menimba ilmu pendidikan satpamnya di Smart ini, malah nekat melakukan pembobol brangkas milik karaoke keluarga Inul Vista.

Memang bukan tempatnya bertugas, namun apa yang telah dilakukan olehnya mencederai profesi sebagai seorang satpam.

Wahab sendiri, saat ini tengah bertugas di toko roti Brasserie yang berada dikawasan komplek pertokoan Palembang Square (PS) Mall, yang mana lokasinya hanya berkerang tiga ruko dari karaoke keluarga Inul Vista tersebut.

Parahnya, tak hanya sekali Wahab melakukan pembobolan itu, ia mengaku sudah melakukan pembobolan tersebut sebanyak dua kali dan memperoleh hasil sebanyak Rp 64 juta.

Ia tak sendiri dalam beraksi. Ia dibantu Rozi, yang juga berprofesi sebagai satpam, dan pernah menempuh pendidikan satpam di Tangkas.

Tak hanya akan diberhentikan dari pekerjaannya.

Kini kedua pria ini harus mendekam di sel tahanan Polresta Palembang, untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.

Keduanya diamankan oleh unit Pidana Umum (Pidum) Sat Reskrim Polresta Palembang saat berada dikediamannya masing-masing, Kamis (29/10/2015) malam.

Bahkan Rozi harus menahan sakit, karena dikakinya tertanam timah panas anggota kepolisian.

Sembari tertunduk lesu dan menahan sakit saat diamankan di Polresta Palembang, Wahab mengatakan terpaksa melakukan pembobolan tersebut.

Wahab mengaku, dirinya tengah dililit hutang sebesar Rp 25 juta, sementara gajinya sebagai seorang satpam tak mencukupi untuk membayar hutang-hutang tersebut.

"Saya itu terlilit hutang dengan koperasi pak," akunya. Jumat (30/10/2015)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved