"Nyawa Ini Siapa yang Mau Menggantinya?"
Rasa gelisah masih menghantui para korban yang tinggal di Jalan Rajawali Lorong Pipit 1 Kelurahan 9 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) I.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Rasa gelisah masih menghantui para korban yang tinggal di Jalan Rajawali Lorong Pipit 1 Kelurahan 9 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) I.
Mereka masih dihantui peristiwa robohnya crane yang menimpa lima rumah warga tersebut.
Meski sudah dua hari pasca peristiwa robohnya crane tersebut, suasana komplek perumahan masih tampak porak poranda dengan reruntuhan bangunan rumah yang masih berhamburan.
Selain itu, crane yang panjangnya lebih dari 30 meter tersebut belum di evakuasi.
Awalnya, masyarakat memang sedikit khawatir bila pihak hotel akan melarikan diri, dan meninggalkan tanggung jawab atas robohnya crane tersebut.
Namun, kekhawatiran masyarakat sedikit terobati, setelah ada dua orang perwakilan owner hotel 101 datang menemui masyarakat setempat.
Dua perwakilan owner tersebut melakukan pembahasan bersama para warga terkait robohnya crane tersebut.
Meski demikian belum ada solusi apa-apa yang bisa diberikan oleh perwakilan owner.
Mereka hanya berjanji akan segera mengganti rugi rumah warga yang mengalami kerusakan tersebut.
"Baru diomel-omeli warga tadi, mereka wacananya memang akan mengganti bangunan yang rusak ini, namun belum tahu kapan," ujar Jefri, salah satu warga saat dibincangi Tribunsumsel, Kamis (22/10/2015).
Meskipun pihak hotel sudah mewacanakan akan segera mengganti rugi kejadian tersebut. Jefri dan sejumlah warga menginginkan agar pemerintah mencabut ijin pembangunan hotel tersebut, agar masyarakat tak lagi merasa was-was akan keselamatannya.
"Oke kalau dana memang bisa diganti rugi, namun kalau nyawa ini siapa yang mau menggantinya," keluhnya.