Jadi Korban Jambret, Cita-cita Leni Suriyani Melanjutkan S2 Kandas

Terlihat, rekan kerja dan mahasiswa meneteskan air mata ketika melihat jenazah Leni terbujur kaku di kasur dalam ruangan persiapan jenazah.

Penulis: M. Ardiansyah |
Facebook
Leni Suryani, korban jambret saat semasa hidup, meninggal dunia pada Senin (12/10/2015) setelah empat hari dirawat di RS RK Charitas karena tidak sadarkan diri usai dijambret. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Belum setahun menjadi dosen di STIE MDP Palembang dan diberi beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Ekonomi Unsri kandas. Leni Suryani (29) meninggal setelah mendapatkan perawatan selama empat hari di ruang ICU RS RK Charitas Palembang, Senin (12/10)

Karena menjadi korban penjambretan di Jalan Bay Salim Batubara Palembang, perempuan yang merupakan lulusan STIE Musi Palembang ini tidak dapat tertolong lagi.

Leni meninggal, karena batang otaknya pecah, pembuluh darah pecah dan luka di tubuhnya karena terjatuh dari motor yang dikendarainya hingga tak sadarkan diri.

Kakak perempuan Leni, Liana (40) ketika ditemui di rumah duka RS RK Charitas Palembang menuturkan, meski dokter sudah berusaha menolong tetapi nyawa adik kelimanya ini tidak dapat tertolong.

Ia dan keluarga hanya bisa ikhlas dan pasrah dengan musibah yang menimpa adiknya.

"Harapannya pasti pelaku cepat ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Karena, jangan sampai ada lagi korban seperti adik saya, bila perlu pelaku juga dihukum setimpal seperti adik saya yang meninggal," ujarnya menahan tangis.

Tidak ada firasat sebelum kepergian Leni untuk selamanya ini, karena memang Leni selalu ceria dan tidak menunjukan perubahan sifat maupun permintaan yang neko-neko. Seperti biasa, Leni selalu terlihat ceria dan bertingkah seperti biasa.

"Orangnya memang sedikit pendiam, tetapi memang mudah dalam bergaul. Makanya banyak yang datang untuk melihat dan pengantarkan kepergian Leni untuk selamanya," pungkas Liana.

Dari pantauan Tribun di rumah duka RS RK Charitas Palembang, keluarga, rekan kerja dan mahasiswa dari tempatnya bekerja datang untuk ikut berbelasungkawa.

Terlihat, rekan kerja dan mahasiswa meneteskan air mata ketika melihat jenazah Leni terbujur kaku di kasur dalam ruangan persiapan jenazah.

Mereka tidak menyangka, Leni pergi secepat ini. Leni di tempat bekerja dikenal supel dalam bergaul dan ramah dengan semua orang termasuk dengan mahasiswanya.

"Dulu cece Leni bagian administrasi, karena memang orangnya pintar dan disenangi banyak orang jadi dosen. Dia mengajar pengantar ilmu ekonomi di kampus (STMIK MDP Palembang:red)," ujar Welly yang hadir di rumah duka.

Sedangkan Kapolsek IT I AKP Zulkarnain, Kanit Reskrim Ipda Alkap dan anggota Polsek IT I Palembang mendatangi rumah duka Charitas Palembang untuk mengungkapkan rasa bela sungkawa atas meninggalknya Leni Suryadi yang menjadi korban penjambretan.

Tak hanya turut berbela sungkawa atas musibah yang menyebabkan Leni meninggal karena korban penjambretan yang dialaminya di Jalan May Salim Batubara, AKP Zulkarnain juga akan terus melakukan penyelidikan hingga pelakuanya dapat tertangkap.

"Hingga kini, kami terus meminta keterangan dari saksi dan telah mengetahui ciri-ciri dari pelaku yang saat beraksi mengendarai motor Yamaha V-Ixion warna metalik," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved