Operasi Tumor Tanpa Bedah dengan Gamma Knife

Misal sudah 3 dan 5 tahun usai penyinaran gamma yang pertama, tumor dilihat masih ada maka bisa dilakukan penyinaran kembali.

Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mendengar istilah kanker otak atau tumor ganas yang tumbuh di sel otak membuat kebanyakan masyarakat takut dan ngeri akan penyakit ini. Pengobatan untuk penyakit kanker otak ini umumnya berujung pada operasi yang tentunya memiliki resiko tinggi.

Dengan perkembangan era teknologi pengobatan medis sekarang, pengobatan kanker otak bisa dilakukan tanpa harus melakukan operasi (pembedahan otak). Hanya dengan melakukan penyinaran melalui sinar gamma. Metode yang disebut dengan gamma knife ini merupakan cara efektif dan aman untuk mengobati penyakit tumor di otak tanpa harus operasi dan jangka sembuh terbilang sangat cepat.

Dr Anugrah Onie Widhiatmo SpBS, ahli spesialis syaraf di RS Siloam Sriwijaya, Senin (5/10) menjelaskan, bahwa untuk kerja dari gamma knife ini melalui penyinaran sinar radiasi yang ditembak pada bagian tumor di bagian otak.

"Sebelumnya bagian tumor yang ada di kepala akan diukur terlebih dahulu besaran daerah yang akan disinari dengan sinar gamma melalui alat gamma knife tadi. Penyinaran sinar radiasi yang akan menuju bagian sel tumor akan kita sesuaikan dosisnya. Penentuan dosis ini dilihat dari bentuk dan ukuran dari tumor serta lokasinya terlebih dahulu,” ungkapnya.

Dilanjutkan Dr Onie, dari beberpa penelitian penggunan metode gamma knife sangat bagus untuk mengobati masalah tumor seperti tumor selaput otak dan tumor selubung syarat serta tumor dari akibat tempat lain (Metastasis). Selain itu pula, tumor yang tidak memiliki ukuran yang besar maka baru bisa menggunakan metode gamma knife ini.

“Penggunana metode gamma knife ini hanya bisa digunakan saat ukuran tumor masih kecil atau tadi belum memilik daya desak ruang yang tinggi, sehingga bisa dilakukan tanpa operasi. Namun saat tumor sudah besar jalurnya kembali pada operasi,” jawabnya.

Alat gamma knife, Dr Onie mengatakan untuk sekarang hanya tersedia di RS Siloam Karawachi di Kota Tangerang saja. Bagi masyarakat yang ingin berobat gamma knife ini tetap bisa di RS Siloam masing masing dengan cukup meminta rujukan untuk Tangerang agar bisa menggunakan alat gamma knife tersebut.

“Lama pengobatan hanya lebih kurang 45 menit sampai 60 menit, tergantung dari ukuran tumor yang ada. Sedangkan untuk biaya penggunana metode gamma knife ini diperkirakan sekitar 14.000 hingga 15.000 dolar AS (atau setara Rp 210 juta bila dijadikan rupiah dengan asumsi 1 dolar Rp 14.000 rupiah, red),” bebernya.

Dalam pengobatan tumor dengan gamma knife hanya dilakukan sebanyak 1 kali saja. Sesudahnya pasien akan diminta untuk melakukan check setiap 6 bulan ataupun satu tahun untuk melihat perkembangan dari sel tumor otak yang sudah disinari radiasi gamma tadi.

“Usai penyinaran memang tumor tidak akan langsung hilang, tetapi saat check pertama (6 bulan) melalui alat MRI akan didapati tumor akan semakin kecil. Usai setahun lama lama tumor akan hancur dan bolong seperti sarang lebah dan hilang sendiri. Gamma knife akan merusak proses pembentukan sel tumor tadi,” ujarnya.

Dr Onie menerangkan, apabila dari hasil evaluasi Magnetic Resonance Imaging (MRI) selang beberapa tahun tumor tetap belum hilang maka diperbolehkan untuk melakukan gamma knife kembali. Batas penggunan penyinaran gamma knife ini hanya bisa 2 sampai 3 kali.

“Misal sudah 3 dan 5 tahun usai penyinaran gamma yang pertama, tumor dilihat masih ada maka bisa dilakukan penyinaran kembali. Sedangkan saat tumor sudah kecil, tinggal dievaluasi saja dengan MRI,” jawabnya.

Kelebihan dari Gamma Knife ini diakui Dr Onie tentunya lebih mengurangi resiko bagi pasien sebab tidak perlu lagi melakukan operasi dengan membuka kepala (otak) pasien. Serta tidak harus menggunakan beragam alat bius dan perlengkapan lainnya.

“Gamma knife ini sangat ekektif ,dengan bentuk menyerupai alat MRI, pasien tinggal menunggu proses penyinaran yang tidak lama dan usai penyinaran tidak perlu perawatan lagi cukup dievaluasi. Sedangkan dengan operasi sudah memakan waktu lama, pasien akan diberikan perawatan lanjutan,” terangnya.(mg15)

Tags
Tumor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved