Kabut Asap Melanda Sumsel

Kendala Asap, SFC Terancam Main di Luar Palembang

Permasalahan kabut asap yang kini masih melanda Palembang menjadi pertimbangan sehingga Titus Bonai dkk mendapat perlakuan ‘istimewa’ saat pengundian

TRIBUNSUMSEL.COM/ABRIANSYAH LIBERTO
Pemain Sriwijaya FC Rizky Dwi saling rebut bola dengan pemain Bonek FC Firli Apriansyah pada turnamen Piala Presiden di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Minggu (27/9/2015). Pada pertandingan ini Bonek FC tidak melanjutkan pertandingan sebagai bentuk protes terhadap wasit sehingga Sriwijaya FC maju ke semi final. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Penyelenggara turnamen Piala Presiden 2015, Mahaka Sports and Entertainment memberikan catatan khusus bagi Sriwijaya FC jelang babak semifinal yang akan dimulai pada 3 Oktober mendatang.

Permasalahan kabut asap yang kini masih melanda Palembang menjadi pertimbangan sehingga Titus Bonai dkk mendapat perlakuan ‘istimewa’ saat pengundian semifinal yang digelar Selasa (29/9) di Hotel Century Park, Jakarta.

Awalnya, sesuai hasil undian nama Sriwijaya yang keluar pertama saat diundi akan menjamu Singo Edan terlebih dahulu. Namun, kebijakan tersebut diubah karena kondisi alam Sumatera yang sedang diliputi kabut asap.

"Apabila Palembang menjadi home pertama, maka akan kami pindahkan ke minggu berikutnya dan untuk leg kedua, panpel akan meminta laporan dari BMKG (Badan Meteorologi, Krematologi dan Geofisika) pada Senin (5/10) untuk melihat serta memprediksi cuaca di Palembang. Jika masih tidak memungkinkan untuk minggu depan, maka kami sepakat bahwa Sriwijaya akan bermain di tempat netral,” jelas Hasani Abdulgani selaku CEO Mahaka Sports and Entertainment usai pengundian.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved