Pak Jokowi Tidak Akan Bubarkan IPDN Seperti Bisikan Ahok
"Pak Jokowi saya kira bukan orang yang mudah menyimpulkan sesuatu dengan tergesa-gesa. Saya kira enggaklah, Pak Jokowi enggak akan membubarkan IPDN.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat memberikan usul kepada Presiden RI Joko Widodo untuk membubarkan Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN).
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Prabowo Soenirman mengatakan, Jokowi tak akan menuruti Ahok, karena Jokowi tak akan menyimpulkan sebuah wacana secara tergesa-gesa.
"Pak Jokowi saya kira bukan orang yang mudah menyimpulkan sesuatu dengan tergesa-gesa. Saya kira enggaklah, Pak Jokowi enggak akan membubarkan IPDN. Itu pun dibawah kewenangan Mendagri kan. Saya yakin IPDN enggak akan dibubarkan," ujar Prabowo saat dihubungi wartawan, Senin (6/9/2015).
Menurut Prabowo IPDN merupakan aset bangsa, dan tidak layak kalau Ahok meragukan aset yang dimiliki negara. Lebih lanjut lagi, Prabowo juga mengatakan persoal kualitas di IPDN tidak semuanya buruk, dan bukan berarti baik semua.semua. Prabowo mengingatkan Ahok, agar kalau melontarkan wacana lebih baik ditelaah terlebih dahulu.
"Jadi Pak Ahok kalau ngomong melontarkan wacana disaring dulu lah. Tolong jaga perasaan anak buah yang dari lulusan IPDN. Kalau ngomong, enggak layak jadi ajudan, dia enggak mau pakai ya itu kewenangannya," ucap Prabowo.
"Kalau dia mau pakai ajudan dari Polisi dan TNI yang bisa berantem ya pakai saja. Emang kalau lulusan IPDN harus bisa berantem," tegas anggota legislatif DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 itu.
Sebelumnya Ahok sempat mengusulkan kepada Presiden RI Joko Widodo untuk membubarkan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Hal itu disampaikan Ahok saat satu mobil dengan Jokowi waktu blusukan ke Cilincing dan Koja, Jakarta Utara, kemarin. Ahok bilang ke Jokowi untuk apa ada sekolah yang tidak jelas tes masuknya, setelah lulus banyak yang suka korupsi.
"Kemarin saya bilang ke Pak Jokowi 'Pak, kalau bisa, IPDN bubarkan saja Pak'. Untuk apa ada sekolah IPDN, kalau masuknya juga enggak jelas, gimana tesnya, lulusnya gimana. Itu hanya pembekalan korupsi saja," ujar Ahok di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (4/9/2015).
Menurutnya, buat apa ada sekolah gaya militer seperti itu. Sebab, kata Ahok, dari TNI dan Polri masih mampu untuk mensuplai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ahok mengungkapkan bahwa dari dia menjadi Bupati Belitung Timur, dirinya tidak pernah menggunakan ajudan dari IPDN
"Untuk apa? Dia hanya punya dua peluru. Kalau polisi, tentara, dia bisa punya 9, 18 (peluru). Saya bilang, kalau mau cari ajudan, yang jago berantem. Saya enggak mau ajudan dari IPDN. Yaudah, bubarkan saja deh. Saya enggak tahu pikiran beliau apa. Kalau menurut saya enggak perlu ada," ucap Ahok.