Mahasiswa Unsri Diduga Gabung ISIS

Tiga Tahun Kuliah, Desty Mulai Berubah

dimata keluarga merupakan pribadi yang baik dan memiliki prestasi yang bagus.

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/MOCHAMAD KRISNARIANSYAH
Nurhasanah memegang foto anaknya Desty Anggraini, mahasiswa universitas sriwijaya indralaya jurusan program studi ilmu pendidikan anak usia dini (PAUD) semester 7 yang diduga akan bergabung dengan kelompok radikal , Selasa (18/8/2015). 

Laporan Wartawan tribunSumsel.com, Mochamad Krisnariansyah

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG -- Desty Anggraini mahasiswa semester 7 Unsri Indralaya jurusan FKIP PAUD yang diduga orang tuanya Nurhasanah akan bergabung dengan organisasi ektrimis Islam dimata keluarga merupakan pribadi yang baik dan memiliki prestasi yang bagus.

Nurhasanah menceritakan kepada TribunSumsel.com saat ditemui di kediaman yang berada di jalan Sultan Muhammad Mansyur PDAM lorong Alir Gang Pelita 8, Senin (18/8/2015) bahwa sang Anak Desty merupakan pribadi yang sangat penyayang kepada orang tuanya dan adik adiknya.

Dimana Desty ini termasuk anak yang pendiam dan tidak suka keluar rumah.

" Dulu waktu ia baru tamat SMA, Desty lah yang ingin sekali kuliah dimana dirinya lah yang menyakinkan saya beserta suami bahwa ia mampu berkuliah meskipun keluarga kami dikatakan kurang mampu, " terang Nurhasanah

Lanjut Nurhasanah, saat mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi Desty berhasil lulus di tiga perguruan tinggi di Palembang mulai dari UNSRI, Polsri hingga UIN.

Semuanya memberikan jaminan beasiswa bidik misi kepada Desty.

"Ia kepengen jadi guru makanya lebih memilih UNSRI selain itu faktor ekonomi keluarga juga yang membuat anaknya memilih UNSRI. Namun usai memasuki tahun 3 kuliah desty mulai berubah," jawabnya

Diakui Nurhasanah memasuki tahun 2014 pribadi Desty mulai menunjukkan perubahan, dimana perubahaan ini terlihat dari pemakaian cadar dan baju serba hitam.

Kemudian juga Desty suka berselisih paham dengan ibunya soal aurat seorang wanita.

"Saat saya liat dikamarnya bukunya isi soal jejak rosuallah dan selaih itu isi bukunya soal bagaimana mati syahid dan jihad. Terus ketika sang adik melihat isi facebook milik desty semuanya berisikan soal mati syahid, pingsan syahid , dan meninggal syahid," bebernya

Baca berita lengkapnya di edisi cetak Tribun Sumsel, Rabu (19/8/2015)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved