Keluarga Pramugari Trigana Air Sudah Ikhlas
Andi mengatakan, dirinya datang bersama sang ibunda ke kantor Trigana Air ini untuk mencari tahu kepastian nasib anggota keluarganya, Ika N. Diketahui
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Isak tangis terdengar dari seorang ibu saat meninggalkan kantor pusat Trigana Air di Jalan Wiraloka, Blok D Nomor 68-70, Komplek Puri Sentra Niaga, Kalimalang, Jakarta Timur, Senin (17/8/2015) petang.
Dengan tubuh lemas, ibu yang mengenakan hijab abu-abu tersebut terus-menerus merebahkan wajahnya di bahu putranya, Andi.
Andi mengatakan, dirinya datang bersama sang ibunda ke kantor Trigana Air ini untuk mencari tahu kepastian nasib anggota keluarganya, Ika N. Diketahuinya, Ika bertugas sebagai pramugari dalam pesawat Trigana Air yang jatuh di Oksibil, Papua.
Setelah menemui dan mendapatkan sedikit penjelasan dari pihak manajemen Trigana Air, Andi mengatakan keluarganya sudah mengikhlaskan atas apapun yang menimpa anggota keluarga tercintanya itu.
"Kami sudah ikhlas," ucap lirih Andi.
Andi mengutarakan, esok pagi perwakilan keluarganya akan diberangkatkan oleh pihak Trigana Air ke Sentani, Papua.
Andi pun telah mendapatkan penjelasan dari piha manajemen PT Trigana Air Service yang akan bertanggung jawab secara penuh atas kecelakaan ini. Di antaranya akan menerbangkan keluarga korban ke Sentani, Papua, yang menjadi posko pencarian, pada Selasa (18/8/2015) pagi.
Diberitakan, pesawat Trigana Air dengan nomor registrasi PK-YRN jenis ATR 42, rute Jayapura (Sentani)-Oksibil, hilang kontak dalam perjalanan di sekitar wilayah Oksibil, Papua sejak Minggu (16/7/2015) pukul 14.55 WIT.
Pesawat tersebut mengangkut 49 penumpang dan 5 kru dengan pilot, Kapten Hasanudin.
Hasil pencarian melalui udara Senin pagi, pesawat yang dicari akhirnya ditemukan dalam kondisi hancur.
Objek tersebut berada pada koordinat 04' 49" 289 Lintang Selatan dan 140' 29" 953 Bujur Timur atau 7 NM (Nautical Mile) atau sekitar 13 Km dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.