Memalak Berkedok Ngamen, Tujuh Pria Ditangkap
"Kami bergerak karena ada laporan masyarakat yang merasa resah akan keberadaan mereka," ujar Kapolsek Setiabudi Ajun Komisaris Besar Arsal Sabhan saat
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Polisi menangkap preman yang biasa memalak di angkutan umum. Dalam operasi premanisme pada Senin (29/6/2015), aparat Polsek Metro Setiabudi menjaring tujuh preman yang berkedok pengamen.
"Kami bergerak karena ada laporan masyarakat yang merasa resah akan keberadaan mereka," ujar Kapolsek Setiabudi Ajun Komisaris Besar Arsal Sabhan saat dihubungi, Senin sore.
Alhasil kepolisian menggelar operasi di dua tempat, yakni Prapatan Kebon Batak Jalan BB, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan dan di bawah jembatan halte Sentra Mulia Jalan Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Mereka terbiasa mengamen, namun sambil memalak di angkutan umum," ujar Arsal.
Tujuh pria yang ditangkap tersebut yakni DH (22) asal Condet, Jakarta Timur, A alias Panjul (20) asal Condet, Jakarta Timur, RS (18) asal Bulak Kapal Bekasi, AF (29) asal Menteng Atas, Setiabudi, IC (27), asal Halimun, Manggarai, DH (17) asal Condet, Jakarta Timur, dan IR (20) asal Condet, Jakarta Timur.
Menurut Arsal, dari hasil pengecekan, tidak ada satupun dari mereka yang membawa senjata tajam. Namun, sikap mereka yang memalak dan mengancam sudah lama meresahkan masyarakat.
Operasi preman ini juga termasuk untuk menjaga situasi kondusif selama bulan Ramadhan. Kepolisian, kata dia, tidak menoleransi setiap bentuk premanisme.
"Tidak boleh ada aksi premanisme. Kami akan galakkan operasi premanisme selama bulan ramadhan" ujar Arsal.