Risiko yang Bisa Terjadi Saat Tubuh Ditato

Hasil studi di Amerika Serikat yang dipublikasikan dalam jurnal Contact Dermatitis menunjukkan, bahwa reaksi kulit yang menganggu setelah membuat tato

zoom-inlihat foto Risiko yang Bisa Terjadi Saat Tubuh Ditato
Tribun Bali
Yolanda di tato naga dalam Gangbang Collaboration.

TRIBUNSUMSUMSEL.COM - Saat ini, tato tubuh menjadi hal yang digemari. Tato yang sebelumnya identik dengan pria, sudah tak lagi seperti itu. Karena, tak sedikit perempuan yang juga senang tubuhnya ditato. Tidak hanya tato kecil, melainkan tato berukuran besar (dan juga banyak) untuk menghiasi tubuhnya. Sebelum menambah tato (atau mulai menato), ada baiknya memerhatikan risiko kulit yang mungkin terjadi.

Hasil studi di Amerika Serikat yang dipublikasikan dalam jurnal Contact Dermatitis menunjukkan, bahwa reaksi kulit yang menganggu setelah membuat tato, relatif umum terjadi. Hal ini diperoleh setelah periset menanyakan adanya efek samping yang tidak diinginkan setelah ditato terhadap 300 orang.

Kepada responden yang melalui Central Park, New York, ditanyakan pengalaman atas simtom berbeda dari yang mereka pertimbangkan sebagai bagian normal dari tato. Contohnya mencakup kemerahan, infeksi kulit, alergi, sensitif terhadap sinar matahari, dan keropeng yang berkepanjangan. Disebutkan para peneliti, sekitar 10 persen dari responden melaporkan simtom seperti gatal, nyeri, dan jaringan parut yang beberapa bertahan lebih dari 4 bulan.

"Saya bukan menentang tato. Kebanyakan orang bisa saja tidak bermasalah, tetapi penting untuk menyadari masalah ini juga bisa terjadi," ujar Prof. Marie Leger, periset dari New York University. Ada banyak hal berbeda yang bisa salah, mulai dari kandungan tinta hingga tingkat higienitas dari tempat untuk melakukan tato tersebut.

Itu sebabnya, National Health Service (NHS) merekomendasikan mereka yang akan melakukan tato tubuh, agar mengecek lisensi pada studio tato dan tempatnya harus bersih serta terawat dengan baik. Selain itu, tempat untuk melakukan tato sebaiknya juga memastikan penggunaan sarung tangan dan alat-alat yang steril. Mengingat jarum yang terkontaminasi, sebagai contoh, bisa membawa risiko penyebaran infeksi seperti hepatitis B.

Sumber: Kompas
Tags
tato
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved