Menteri Khofifah Bilang Pemerintah Santuni Ibu Hamil Rp 1 Juta

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, membuka Jambore Gizi 2015, di Lapangan Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Minggu (31/5/2015).

Surya
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, mendukung perbaikan gizi untuk balita karena tingginya kasus gizi buruk di Indonesia. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BATANG - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, membuka Jambore Gizi 2015, di Lapangan Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Minggu (31/5/2015).

Jambore Gizi itu merupakan bagian dari program peningkatan gizi keluarga petani teh yang difasilitasi Business Watch Indonesia (BWI), Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), dan kedutaan Belanda. Program yang diikuti 30 ribu petani di 14 kabupaten/kota se Jawa itu, untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari itu, hingga Senin (1/6/2015), sekaligus peresmian Waserda Gizi dan klinik konsultasi gizi, di desa Mojotengah, Reban, Kabupaten Batang.

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, mendukung perbaikan gizi untuk balita karena tingginya kasus gizi buruk di Indonesia. "Di Indonesia terdapat 32 juta balita, sebanyak 5,4 juta di antaranya mengalami gizi buruk," kata dia.

Menurutnya, kondisi gizi buruk itu akan memberikan dampak kurang baik pada demografi lima tahun mendatang. "Baik secara fisik dan intelektual, hal ini (gizi buruk-red) akan mempengaruhi Demografi 2020," katanya.

Khofifah menilai, harus adanya redistribusi pangan untuk pemerataan gizi di Indonesia. Misalnya kebutuhan gizi masyarakat di pinggir pantai yang banyak mendapatkan asupan protein, tentu berbeda dengan masyarakat di pegunungan.

"Ada sesuatu yang harus diintervensi untuk mengurangi gizi buruk, terutama masyarakat pedesaan," katanya.

Pihaknya mengaku, telah menggelontorkan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk masyarakat yang kurang mampu. "Program itu diberikan bagi ibu hamil yang kurang mampu akan mendapatkan uang sebesar Rp 1 juta, agar asupan gizi anak di kandungannya baik," kata dia.

Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo, berharap, masyarakat di Kabupaten Batang tidak mengalami kekurangan gizi. "Perlu adanya kesadaran masyarakat untuk memilih asupan bergizi, agar generasi yang akan datang memiliki kualitas kecerdasan yang optimal," katanya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved