Wasit Enggan Pimpin Pertandingan Mura Vs Linggau

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Pertandingan cabang olahraga (cabor) sepakbola pada pekan olahraga provinsi (porprov) X, untuk memperebutkan medali perunggu antara Musirawas melawan Lubuklinggau, di stadion Petanang Jumat (29/5/2015) sore batal.

Pasalnya, wasit yang akan memimpin pertandingan enggan melaksanakan tanda peluit kick-off sampai pukul 17.00 dari jadwal yang harusnya dimulai pukul 15.00.

Alhasil, tidak ada kejelasan apakah pertandingan antara dua kesebelasan tersebut siapa yang dipastikan berhak meraih peringkat ketiga.

Akibatnya, batalnya pertandingan menjadi deretan catatan kelam sepakbola Indonesia khususnya Sumsel.

Tampak didalam lapangan, terdapat spanduk besar yang dipasang suporter di panggung bertuliskan Berantas mafia wasit sepakbola Sumsel. Hal ini juga disinyalir membuat wasit menolak untuk memimpin pertandingan.

Sekretaris Asosiasi PSSI Musirawas, Panca menyayangkan sikap wasit yang enggan memimpin pertandingan tersebut.

Diakui antara kubu Musirawas dan Lubuklinggau, sepakat untuk meminta pergantian wasit. Hal itu dikarenakan wasit yang akan memimpin pertandingan dinilai tidak fair dan kerap memancing kericuhan peserta.

"Antara Musirawas dan Lubuklinggau sepakat meminta wasit diganti, kita sudah sampaikan hal itu ke komisi wasit, tapi tidak ada kejelasan. Nah ini ada apa dengan wasit," ungkapnya.

Panca menambahkan, kericuhan pertandingan sepakbola selama kepemimpinan wasit di ajang porprov kerap terjadi, tentunya hal ini diantara dua kesebelasan untuk mencegah agar pertandingan berjalan fair untuk menjunjung sportivitas.

"Tida ada konfirmasi wasit untuk memimpin pertandingan antara Mura melawan Linggau, akhirnya kami memutuskan untuk tidak bertanding," jelasnya.