Robi Ditemukan dengan Luka Bacok
Warga yang berada yang berada di Perumahan Komplek Poligon tiba-tiba dikejutkan dengan sesosok tubuh dengan bersimbah darah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Warga yang berada yang berada di Perumahan Komplek Poligon tiba-tiba dikejutkan dengan sesosok tubuh dengan bersimbah darah. Setelah dilihat, ternyata pria itu adalah M Robi (32) yang tercatat sebagai warga komplek Puspa Sari Kelurahan Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa.
Menurut Informasi yang dihimpun, Robi merupakan pria yang kesehariannya bekerja sebagai tukang parkir tak jauh dari tempat jenazahnya ditemukan, yakni didepan komplek perumahan Poligon. Ia ditemukan tewas dalam keadaan telungkup dengan luka bacok dan tusuk dibagian dada kirinya dan wajahnya.
Disamping korbanpun ditemukan sebilah pedang dan golok. Sontak saja warga yang mengetahui dan memang mengenali Robi, langsung menghubungi keluarga dan RT ditempat tinggalnya. Bersama anggota kepolisian, akhirnya jenazah Robi dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Palembang. Jumat (8/5) malam.
Robi merupakan pria yang kesehariannya bekerja sebagai tukang parkir tak jauh dari tempat jenazahnya ditemukan, yakni didepan komplek perumahan Poligon. Menurut Fahlevi (51) salah satu tetengga Robi, saat ditemui di rumah sakit Bhayangkara mengatakan, setelah mendapat informasi meninggalnya Robi, ia langsung menuju TKP.
"Korban merupakan anak dari Pak Rusli yang merupakan anggota pengurus Masjid di Komlek kami. Ia diduga di keroyok oleh sejumlah orang, namun kita tidak tau pasti bagaimana kejadiannya," katanya. Sementara menurut Rian (30) adik korban mengatakan, jika dirinya tidak mengetahui persis pasal terjadinya aksi berdarah tersebut.
"Kami tidak ada yang tahu masalahnya dan semua kami serahkan kepada pihak kepolisian untuk menyelidikinya," katanya. Rian menambahkan, kesehariannya Robi memang bekerja sebagai penjaga parkir dikawasan tersebut. Namun ia tidak mengetahui tentang isu adanya perebutan lahan parkir tersebut.
Selain itu, ia juga tidak mengetahui permasalahan tersebut lantaran saat kejadian berlangsung ia tidak melihatnya kejadian. Saat itu ia berada di rumah mertuanya di kawasan Jalan Letnan Jaimas Sei Pangeran Ilir Timur I Palembang.
"Saya baru tahu setelah ditelpon ibu. Saya tidak tahu ini firasat atau bukan, tapi belakangan ini saya merasa ingin selalu pulang ke rumah orang tua padahal selama ini tidak pernah," ungkapnya.(Mg13